3 Opsi Formasi Menyerang Indonesia vs Nepal

Timnas Indonesia diprediksi akan bermain menyerang untuk menaklukkan Nepal pada pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2023.

Tim Garuda berpeluang tampil menyerang saat menghadapi Nepal dan tidak fokus bertahan seperti saat melawan Yordania atau Kuwait.

Pertandingan pemungkas Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 antara Indonesia vs Nepal akan berlangsung di Stadion Internasional Jaber Al Ahmad, Kuwait pada Selasa (14/6) waktu setempat atau Rabu (15/6) dini hari WIB.

Dalam dua laga sebelumnya, Timnas Indonesia tampil bertahan. Shin Tae Yong meracik strategi dengan tiga bek tengah sejajar yang dapat bertransformasi menjadi lima pemain belakang saat dua pemain sayap ikut turun membantu pertahanan.

Dalam praktiknya tujuh hingga delapan pemain bisa berada di dalam kotak penalti saat ditekan. Ini merupakan formasi pragmatis karena menyadari tim lawan jauh lebih kuat.

Namun Timnas Indonesia kemungkinan akan bermain dengan strategi yang berbeda saat bertemu Nepal.

[Gambas:Video CNN]

Sedikitnya ada dua formasi yang biasa diterapkan Shin saat melawan tim yang lebih lemah. Pertama formasi 4-3-3 dan kedua 4-4-2. Formasi pertama lebih sering digunakan.

Jika menggunakan 4-3-3, trisula lini depan sepertinya bakal diberikan ke Saddil Ramdani, Stefano Lilipaly, dan Irfan Jaya. Adapun Witan Sulaeman dan Muhammad Rafli bisa menjadi supersub.

Sebaliknya jika menggunakan pola 4-4-2, dua striker Dimas Drajad dan Muhammad Rafli berpeluang tampil. Kombinasi dua striker ini akan membuat barisan pertahanan Nepal harus membagi fokus.

Namun, untuk mengantisipasi formasi permainan yang sudah terbaca, pola 4-3-2-1 bisa saja diterapkan. Jika formasi ini yang dipakai, Lilipaly berpeluang besar jadi ujung tombak.

Terlepas dari formasi, pola, atau strategi yang akan diterapkan, Shin meminta pemain bermain sabar. Terlalu tergesa-gesa terbukti tak membuah gol saat uji coba melawan Bangladesh.