Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, mengingatkan semua pihak agar tak menutup mata dengan pencapaian Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.
Bersama Timnas Indonesia tiga pencapaian telah ditorehkan Shin. Pertama finalis Piala AFF 2020, kedua medali perunggu SEA Games 2021, dan ketiga lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
"Walau bukan pencapaian istimewa, buat sepak bola kita yang baru dihantam pandemi Covid-19, kompetisi sempat tidak jalan, itu pencapaian yang tidak buruk," kata Kusnaeni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan sekarang bisa membawa tampil ke putaran final Piala Asia bukan lewat jalur tuan rumah, ini juga sebuah pencapaian. Kita tidak bisa tutup mata [atas keberhasilan STY]," ujarnya.
Malahan tugas Shin akan semakin berat. Pasalnya lawan yang akan dihadapi di Piala Asia lebih berat. Sejarah mencatat, tim Garuda tak pernah bisa lolos dari babak grup.
Timnas Indonesia pertama kali tampil di Piala Asia pada 1996. Dalam debut ini Timnas menjadi juru kunci grup. Hal sama berulang pada 2000 dan membaik ke peringkat ketiga pada 2004 dan 2007.
"Lolos ke Piala Asia tantangannya menjadi semakin berat. Di Piala Asia jangan jadi bulan-bulanan. Menurut saya kita harus mengapresiasi itu. Ini melalui proses yang tidak mudah," kata Kusnaeni.
Jika tak akan kendala, kepastian lokasi dan pembagian grup Piala Asia 2023 akan berlangsung pada awal 2023. Untuk undian, Timnas Indonesia menempati pot keempat.
(abs/ptr)