Pengamat Dukung PSSI Percaya Proses Shin Tae Yong

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jun 2022 06:00 WIB
Shin Tae Yong dipastikan tetap melatih Timnas Indonesia senior. (Kemenpora)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keputusan PSSI tidak mendegradasi Shin Tae Yong dengan hanya fokus di Timnas Indonesia U-19 dianggap sebagai langkah bijak.

Pengamat sepak bola nasional, Supriyono Prima, percaya Shin bekerja sepenuh hati dan maksimal untuk Timnas Indonesia. Supriyono berharap PSSI dan publik sabar menunggu hasil sebuah proses.

"Kita kan tidak tahu kontrak awal seperti apa. Dengan kita lolos ke Piala Asia 2023, juga dengan kita jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 saya pikir ini yang terbaik," kata Supriyono.

"Intinya tidak hanya federasi, tetapi kita semua harus sabar. Dengan segala kelebihan dan kekurangan Shin kan sedang membangun tim. Membangun fondasi itu tidak mudah. Harus percaya proses intinya."

Mantan pemain Timnas Indonesia yang pernah belajar di Italia ini juga berharap tim Garuda bisa mencipta sejarah di Piala Asia 2023. Sejarah yang dimaksud adalah lolos babak grup.

Dari empat kesempatan tampil di Piala Asia, 1996, 2000, 2004, dan 2007, Timnas Indonesia gagal lolos dari babak grup. Dengan dukungan maksimal, ambisi itu mungkin saja tercapai.

Secara teknis, Shin diyakini sudah mencatat apa saja yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. Menurut Supriyono, secara umum permainan Timnas Indonesia di bawah Shin menjanjikan.

"Mungkin untuk Piala Asia ada penambahan pemain dengan promosi degradasi, membentuk mentalitas yang kuat bagi individu. Dalam sepak bola tidak hanya bicara teknik, tetapi juga mental," ujarnya.

"Mentalitas pemenang, bukan timnas yang cemen. Overall dari laga lawan Kuwait, Yordania, Nepal sudah terlihat defence-nya, transisinya, attacking-nya, kolektivitasnya," kata Supriyono.

Pria yang aktif sebagai pembina sepak bola usia muda ini mengingatkan PSSI untuk mengambil momentum. Kelolosan Timnas Indonesia ke Piala Asia harus disikapi dengan kebijakan berbagai pihak.

Persoalan minim striker di Indonesia harus dicarikan jalan keluarnya. Antusiasme yang meningkat juga selayaknya dengan menggalakkan sepak bola pembinaan usia muda.

"Kalau melihat striker kita kan tidak punya. Didominasi asing. Ada tapi sudah pensiun, Kurniawan Dwi Yulianto. Maksud saya, federasi juga harus membuat regulasi," kata Supriyono seraya berkelakar.

"Mudah-mudahan ini bisa jadi acuan ke depannya bagaimana membangun usia muda, youth development-nya, agar bisa menciptakan Kurniawan baru, Gendut Doni baru, Bambang Pamungkas baru," ucapnya.

(abs/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK