Pengamat: PSSI Butuh Diplomasi Tingkat Tinggi demi Gelar Piala Asia

CNN Indonesia
Senin, 18 Jul 2022 23:01 WIB
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni menyarankan agar PSSI melakukan diplomasi sejak dini untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023. (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni berharap PSSI melakukan diplomasi sejak dini kepada anggota AFC, khususnya ASEAN, Asia Barat dan Selatan untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Menurutnya, diplomasi ini sangat penting bagi Indonesia untuk menyukseskan asa menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Kini, Indonesia harus bersaing dengan Australia, Korea Selatan, dan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AFC memberi tenggat kepada negara calon tuan rumah untuk memenuhi persyaratan hingga 31 Agustus 2022. Itu artinya negara calon tuan rumah hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan.

Setelah itu akan ada proses evaluasi hingga akhirnya proses penetapan. Penetapan tuan rumah Piala Asia 2023 ini akan diumumkan pada 17 Oktober oleh 24 tim dan Komite Eksekutif AFC.

"Kita secara politis pasti akan didukung negara-negara Asia Tenggara karena sudah biasa begitu. Tapi itu tidak akan cukup. Suara-suara berpengaruh itu ada di Asia Barat, seperti Kuwait, Arab Saudi," kata Kusnaeni.

[Gambas:Video CNN]


"Jadi Indonesia harus bisa merangkul negara Asia Barat di luar Qatar. Qatar ini walaupun Asia Barat, tetapi tidak begitu akur dengan Arab lainnya. Makanya kita harus bisa merangkul Asia Barat ini," ujar Kusnaeni menambahkan.

Diplomasi tingkat tinggi seperti dilakukan PSSI dan pemerintah sebelum ditetapkan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 (2023) bisa menjadi contoh. Dalam hal ini PSSI bergerilya dengan saksama.

"Kalau Polinesia kan pasti dukung Australia. Satu lagi yang bisa kita rangkul ini negara-negara Asia Selatan. Kan kita punya hubungan dekat secara emosional dengan India, Bangladesh, Pakistan, dan lain," ucap Kusnaeni.

"Di sini peran ketua bidang luar negerinya PSSI harus berperan. Jadi peran diplomasi PSSI harus diperkuat. Jadi pendekatannya diplomasi sepak bola dan pariwisata. Kekayaan budaya kita ditonjolin," katanya.

Banner live streaming MotoGP 2022

Lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini menambahkan, dalam presentasi PSSI tak perlu menampilkan soal infrastruktur dan unsur sepak bola. Ini jadi titik lemah, sebab Korea, Qatar, dan Australia jauh lebih unggul.

"Indonesia sebagai negara 'crazy football country' itu harus yang ditonjolkan. Indonesia itu kan bukan negara yang berprestasi, tetapi gila sepak bola. Itu harus ditonjolkan," kata Bung Kus kepada CNNIndonesia.com.

"Kalau kesiapan menjadi tuan rumah, pertama dukungan pemerintah, kedua kesiapan infrastruktur, ketiga peringkat negara yang bersangkutan, keempat dan ini kelebihan kita euforia, antusiasme suporter," ujar Bung Kus menambahkan.



(abs/abs/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER