Tiga calon pemain naturalisasi yang diproyeksi membela Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2023 disebut Shin Tae Yong belum layak.
Ketiga pemain yang dimaksud tersebut adalah Kai Boham, Jim Croque, dan Max Christoffel. Ketiganya sempat mengikuti sesi latihan Timnas U-19 sebelum tampil di Piala AFF U-19 2022 pada awal Juli.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tak mempermasalahkan pandangan Shin. Baginya penilaian pelatih asal Korea Selatan itu putusan final. Shin dianggap yang paling tahu kualitas pemain yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait naturalisasi ini, Iriawan meminta nama calon pemain naturalisasi harus sudah final pada bulan Agustus. Sebab, tiga pemain yang sudah ikut pemusatan latihan U-19 dianggap Shin Tae Yong belum layak," tulis PSSI.
Namun demikian belum ada putusan resmi apakah ketiga pemain tersebut akan dicoret atau tidak. Pasalnya salah satu pemain yang akan dinaturalisasi, Kai Boham, mendapat email menu latihan Timnas U-19.
Menu latihan tersebut diunggah Boham melalui media sosial Twitter pada Senin (18/7). Dalam unggahan tersebut pemain berposisi bek sayap atau gelandang ini mendapat email dari PSSI.
PSSI berencana menggelar pemusatan latihan di Belanda. Diketahui Belanda adalah negara yang menjadi pusat penyebaran pemain keturunan Indonesia karena latar belakang sejarah penjajahan.
"Di Belanda banyak pemain yang memiliki darah Indonesia. Akan lebih mudah kita melakukan pemusatan latihan di Belanda ketimbang di negara lainnya. Sebab kita bisa melihat langsung pemain," ujar Iriawan.
Manajer Timnas U-19, Endri Erawan juga sepakat mencari pemain naturalisasi di Belanda. Timnas U-19 disebut Endri nantinya bisa berlatih tanding dengan klub-klub Belanda yang kualitasnya mumpuni.
"Ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda. Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat," ucap Endri.