Ronaldo 'Si Tua-tua Kelahi, Makin Tua Makin Banyak Drama'
Cristiano Ronaldo makin tua makin banyak drama. Kiranya itu tergambar jelas dalam proses transfer sang megabintang sejak empat tahun terakhir.
Ronaldo memulai kariernya di Sporting Lisbon sebelum akhirnya dipinang Manchester United sebagai bintang muda berbakat pada 2003.
Talentanya makin terasah di Old Trafford hingga sukses menjadi penerus nomor 7 fenomenal setelah Eric Cantona dan David Beckham. Tiga gelar Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions berhasil direguknya bersama Man Utd.
Dengan kualitas individu yang makin aduhai, Ronaldo memutuskan pindah ke Real Madrid untuk mencari tantangan baru pada 2009.
Proses transfernya dari MU ke Los Blancos tak menuai kontroversi dan terbilang wajar. Lumrah saja, Madrid memang dikenal sebagai pengepul para pemain top dunia hingga dijuluki Los Galacticos.
Nama-nama besar pernah singgah di Real Madrid. Fernando Redondo, Roberto Carlos, Luis Figo, hingga David Beckham pun pernah membela klub raksasa La Liga itu.
Sinar Ronaldo di Madrid makin mentereng. Kualitas dan mentalnya makin matang. Dalam rentang sembilan tahun, total 16 gelar yang berhasil direbut Ronaldo, termasuk empat gelar Liga Champions.
Empat dari total lima penghargaan Ballon d'Or pun didapat Ronaldo ketika berseragam Los Merengues. Sebuah prestasi bersejarah yang tak pernah dipunya pemain lain di Madrid.
Setelah sembilan tahun berseragam El Real, Ronaldo memutuskan hengkang ke Juventus. Kepindahannya ke Turin cukup mengejutkan karena musim sebelumnya ia menjadi aktor yang menyingkirkan Juventus di perempat final Liga Champions 2018.
Ronaldo mencetak tiga dari empat gol Madrid yang sukses mendepak Juventus dengan agregat 4-3. Namun, aksi gemilangnya itu justru mendapat applaus dari tifosi Juve.
Madrid pun berhasil keluar sebagai juara Liga Champions 2018 usai mencabik-cabik Liverpool di partai final yang berakhir dengan skor 3-1.
Di akhir musim, Ronaldo memutuskan hengkang ke Juventus, klub yang pernah jadi korban keganasannya. Fase kepindahan CR7 ke Juve juga terbilang mulus dan tak memicu drama.
"Tua-tua keladi, makin tua makin jadi." Peribahasa itu layak disematkan kepada diri Ronaldo kala di Juventus.
Di usia 33 tahun, Ronaldo masih tokcer di Juve. Ia mampu mengemas 101 gol dan 22 assist dari total 134 penampilan di semua ajang. Sayang, ia tak mampu mempersembahkan trofi Liga Champions ke Turin.
Setelah 'bosan' di Juventus, Ronaldo yang sudah menginjak usia 35 tahun mulai memunculkan drama. Ia 'memaksa' hengkang dari Si Nyonya Tua pada akhir musim 2020/2021.
Semula Ronaldo santer dikabarkan bakal pindah ke Manchester City. Perbincangan dengan pelatih Pep Guardiola pun sudah terjadi.
Juve sebenarnya sudah mencoba mempertahankan Ronaldo sekuat tenaga, namun mereka akhirnya menyerah dan memilih melepas sang megabintang.
Teka-teki masa depan Ronaldo terkuak ketika ia memilih pulang ke Manchester United. Klub elite Liga Inggris ini pernah melambungkan namanya ke seantero jagad.
Reuni Ronaldo dan Man Utd ternyata tak berjalan mulus. Ia sempat bersitegang dengan pelatih sementara Ralf Rangnick karena dipinggirkan di bangku cadangan.
Arogansi Ronaldo terusik hingga membuat ruang ganti MU riuh. Prestasi Man Utd pun melempem dan harus puas tanpa gelar di akhir musim. Bahkan, MU terlempar ke Liga Europa lantaran gagal menembus big four Premier League.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya>>>