Timnas Indonesia bisa gabung Asosiasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) usai sulit pindah ke Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).
Peluang Indonesia meninggalkan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) masih terbuka. Itu terlihat dari pernyataan Sekjen PSSI Yunus Nusi yang masih membahas untung rugi Indonesia keluar dari AFF.
Sejauh ini rumor menyebutkan Indonesia membidik EAFF. Akan tetapi kesempatan ke EAFF bisa juga tertutup dengan melihat aktivitas kompetisi di federasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompetisi usia muda di EAFF masih minim. Pembinaan usia muda sendiri sangat dibutuhkan agar bisa mendapatkan kualitas tim nasional senior yang baik.
Sampai dengan saat ini kompetisi usia muda di EAFF belum kembali aktif setelah terakhir kali bergulir pada 2019 untuk U-15 putri dan 2018 untuk U-15 putra. Sedangkan untuk kelompok U-18 terakhir kali bergulir pada 2013 silam.
Berbicara soal kompetisi usia muda, CAFA memiliki jenjang yang lebih bagus ketimbang EAFF. Seperti di AFF, CAFA menggelar turnamen dari U-16 hingga U-23 untuk putra dan putri.
Hanya saja, timnas senior putra di CAFA belum memiliki turnamen seperti Piala AFF atau Piala EAFF. Turnamen level senior CAFA sejauh ini baru digelar untuk kategori putri.
Isu Indonesia ingin hengkang dari AFF belum sepenuhnya diakhiri PSSI. Pada Sabtu (30/7), PSSI masih mengkaji keuntungan dari kerugian Indonesia keluar dari AFF.
"Jadi setelah ini kita akan diskusikan dengan anggota Exco PSSI untuk membahas untung ruginya kita keluar atau tidak dari AFF. Setelah itu baru kita putuskan," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip dari situs resmi.
"Beri kami waktu dulu. Setelah semua clear, pada waktunya kita akan sampaikan kepada publik," ucap Yunus menambahkan.
(sry/jal)