Top 3 Sports: Dorna Soal Moto2 dan Moto3, Jawaban Berkelas Asnawi

CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 06:38 WIB
Dorna Sports menolak menghapus Moto2 dan Moto3 dan jawaban berkelas Asnawi Mangkualam soal ketertarikan Jeonbuk Hyundai jadi berita terpopuler.
Ajang Moto2 dan Moto3 disarankan dihapus dari kalender MotoGP. (AFP/BAY ISMOYO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menolak menghapus Moto2 dan Moto3 dan jawaban berkelas Asnawi Mangkualam soal ketertarikan Jeonbuk Hyundai jadi berita terpopuler olahraga.

Selain itu, berita media Thailand ungkap kebobrokan dan masa depan Timnas Indonesia juga menarik minat pembaca.


1. Bos Dorna Tolak Ubah Moto2 dan Moto3, MotoGP Mandalika Jadi Contoh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bos Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menolak menghapus Moto2 dan Moto3 dari kalender MotoGP, khususnya yang di luar Eropa.

Seperti diketahui sebelumnya bos Pramac Racing Paolo Campinoti melontarkan saran agar Moto2 dan Moto3 tidak mengikuti seluruh agenda balap MotoGP di setiap musim. Campinoti menyarankan MotoGP meniru Formula 1.

Mendengar ide tersebut, bos Dorna Carmelo Ezpeleta mengaku menolak untuk menghapus kelas Moto2 dan Moto3 dari kalender yang sama dengan MotoGP.

"Maka kita tidak akan melihat [Somkiat] Chantra menang di Moto2 di GP Indonesia di Mandalika pada Maret. Dan di Texas fokusnya adalah pada pembalap Moto2 lokal Cameron Beaubier dan Joe Roberts. Promotor di luar Eropa ingin memiliki ketiga kelas tersebut," ucap Ezpeleta dikutip dari Motor Cycle Sports.

2. Jawaban Berkelas Asnawi soal Dilirik Juara Liga Korea

Asnawi Mangkualammelontarkan jawaban berkelas soal isu ketertarikan klub K-League, Jeonbuk Hyundai terhadap dirinya.

Pemain asal Indonesia yang memperkuat Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam mengaku masih menghormati kontraknya bersama klubnya saat ini.

"Saya masih memiliki kontrak dengan Ansan. Masih ada masa kontrak yang tersisa, jadi tentu saja saya harus menghormati Ansan lebih dahulu," ucap Asnawi dikutip dari Sports-G.

3. Media Thailand Ungkap Kebobrokan dan Masa Depan Timnas Indonesia

Media asal Thailand mengulas kebobrokan Timnas Indonesia sehingga tak bisa bersinar dan memprediksi masa depan skuad Garuda dipentas ASEAN dan Asia.
Media berbahasa Inggris, Main Stand, menyebut politik sebagai salah satu faktor yang membuat Timnas Indonesia sulit maju. Dari masa ke masa, politik sepak bola selalu menjadi momok penghancur.



Dalam dua dekade terakhir misalnya, ada tiga turbulensi besar yang membuat sepak bola Indonesia hancur. Pertama dualisme federasi dan kompetisi pada 2011. Politisi merusak stabilitas sepak bola Indonesia.

Terakhir, disebut dengan "kebangkitan semu". Istilah ini dipakai untuk menggambarkan kebangkitan Timnas Indonesia di era Edy Rahmayadi dengan pelatih Luis Milla Aspas. Ternyata kebangkitan pada 2017 itu semu.

[Gambas:Video CNN]



(jal/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER