Penampilan Timnas Indonesia U-16 dalam empat laga Piala AFF U-16 2022 sudah mengesankan, tetapi ada satu hal yang masih cukup mengganjal.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menyebut satu-satunya titik lemah Timnas U-16 adalah komunikasi. Karena persoalan komunikasi ini dua gol bersarang ke gawang Indonesia.
Kebobolan pertama tercipta saat melawan Vietnam (6/8) dan kedua ketika melawan Myanmar (10/8). Satu kesamaan dari dua kebobolan ini adalah ada masalah dalam komunikasi kiper dan pemain bertahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya lihat kita kebobolan lawan Vietnam dan Myanmar sebetulnya sama, dari proses komunikasi yang kurang baik kiper dan bek," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/8).
"Ini kan anak-anak muda, wajar bikin kesalahan, tinggal koreksi kesalahannya. Pertahanan kita cukup baik, cukup kuat, tinggal memperbaiki kesalahan kecil yang dibayarnya terlalu mahal," ucapnya.
Soal permainan Vietnam, lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini menilai ada banyak titik lemah yang bisa dieksploitasi. Salah satunya adalah antisipasi set piece yang belum optimal.
Hal ini yang membuat Timnas Indonesia U-16 bisa melesakkan dua gol pada pertemuan pertama. Kendati demikian hal ini tak bisa dijadikan acuan, pasalnya Vietnam pasti telah melakukan evaluasi.
"Kita sudah punya riwayat mengalahkan mereka di event yang sama. Ini modal yang sangat baik. Kita tahu cara bagaimana menang. Itu yang paling penting, kita tahu cara menang atas Vietnam," kata Kusnaeni.
"Yang kedua, di samping tahu cara menang juga harus tahu cara menghindari kebobolan dari tim yang sama. Kemarin kita harus bersusah payah menyamakan kedudukan setelah dibobol Myanmar," ujarnya.
(abs/jun)