Manchester United berhasil menaklukkan Arsenal dengan skor 3-1 dalam laga Liga Inggris di Old Trafford. Berikut rahasia di balik kemenangan tersebut.
Man Utd sukses menghentikan torehan sempurna 100 persen yang dicatat Arsenal sejak awal musim. Dua gol dari Marcus Rashford plus gol debut dari Antony membuat MU bisa tersenyum di akhir pertandingan.
Berikut rahasia sukses MU memukul Arsenal di Old Trafford:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manchester United kalah dalam penguasaan bola pada duel lawan Arsenal, terlebih di babak kedua. The Gunners benar-benar menampilkan permainan yang solid, terutama dalam peragaan umpan-umpan pendek.
Walaupun demikian, MU bisa menyakiti Arsenal lewat skema serangan balik. Tiga gol yang dicetak oleh MU merupakan sebuah peragaan serangan balik yang brilian dan efisien.
![]() |
Pemain-pemain yang bertugas di lini serang MU yaitu Antony, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, hingga Christian Eriksen bisa memperagakan permainan cepat yang menyulitkan lini belakang Arsenal.
William Saliba dan Gabriel Magalhaes kewalahan mengimbangi kecepatan-kecepatan pemain MU. Hal inilah yang jadi petaka bagi Arsenal.
Lini belakang Manchester United yang dikomandoi oleh Raphael Varane dan Lisandro Martinez bisa menunjukkan kedisiplinan tingkat tinggi. Diogo Dalot serta Tyrell Malacia juga mampu bermain apik menjaga sisi lapangan dieksplorasi oleh pemain-pemain Arsenal.
Arsenal memang berhasil mengurung pertahanan MU lewat umpan-umpan apik saat menyerang, namun mereka tak banyak mencatat tembakan tepat sasaran. Arsenal menorehkan total 17 tembakan, tetapi hanya tiga yang tepat sasaran.
Erik Ten Hag membuktikan bahwa ia punya pengamatan terhadap pertandingan yang baik. Ia memilih menurunkan Cristiano Ronaldo di menit ke-67 sebagai ancaman baru untuk jantung pertahanan Arsenal. Alhasil, kawalan terhadap Marcus Rashford menjadi mengendur.
Setelah Rashford mencetak gol, Ten Hag memilih menarik keluar Jadon Sancho untuk digantikan Fred. Ten Hag ingin tambahan gelandang tengah agar Arsenal tak makin leluasa menguasai bola di jantung pertahanan MU.
Pilihan Ten Hag terbukti tepat. Meskipun Arsenal lebih sering menekan, MU bisa meredam itu dengan baik karena mereka punya pemain tambahan yang ikut fokus menyusun benteng pertahanan.
Skema serangan balik MU pun makin lancar karena pemain-pemain belakang Arsenal makin terpancing untuk naik lantaran melihat MU sudah mengurangi jumlah pemain di lini depan.