Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah walk over (WO) 0-3 dari PSMS Medan setelah Komite Ad-Hoc Kompetisi PSSI dan LIB mengadakan rapat pada Senin (5/9).
Pertandingan Wilayah Barat Liga 2 antara tuan rumah Persiraja kontra PSMS di Stadion H Dimurthala ini gagal berlangsung pada Senin (5/9) malam. Pasalnya lampu stadion tidak menyala enam menit sebelum pertandingan berlangsung.
Buntut dari insiden ini terjadi pembakaran papan iklan (e-board) oleh suporter yang kecewa. Karena peristiwa tersebut suasana di stadion menjadi mencekam dan pertandingan pekan kedua tersebut gagal dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan Persiraja dinyatakan kalah WO. Alasannya karena klub berjulukan Laskar Rencong tersebut tak bisa melangsungkan pertandingan sebagaimana mestinya.
"Persiraja diputuskan kalah WO 0-3," kata Lukita kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/9). "Yang dibakar itu aboard. [Keputusan ini] tidak bisa dibanding [berkekuatan tetap]," ucap Lukita menambahkan.
Berdasarkan salinan putusan yang diterima CNNIndonesia.com, pertandingan Persiraja kontra PSMS ini sejatinya akan dimulai pada pukul 16.00 WIB. Namun pihak Persiraja meminta pengunduran jadwal karena bersamaan dengan waktu salat.
Permintaan tersebut lantas dipenuhi. Pertandingan diputuskan berlangsung mulai pukul 20.30 WIB. Sayangnya pada pukul 20.24 WIB atau enam menit menjelang kick off lampu di Stadion H Dimurthala tiba-tiba padam.
Berdasarkan investigasi pengawas pertandingan dan venue delegate LIB didapati bahwa bahan bakar genset habis. Ini dianggap sebagai kelalaian pihak penyelenggara, karenanya diberikan sanksi kalah WO 0-3.
Pihak Persiraja dianggap Komite Ad-Hoc Kompetisi melanggar Regulasi Kompetisi Liga 2 2022/2023, Manual Kompetisi 2022/2023. Keputusan ini disebut LIB juga telah sesuai dengan Statuta PSSI.