Jakarta, CNN Indonesia --
Liverpool yang sedang angin-anginan awal musim ini harus segera bangkit jika tak ingin makin terpuruk. Melawan Napoli di Liga Champions bisa jadi momentum bagi The Reds.
Dari enam laga yang dilakoni di Liga Inggris, Liverpool hanya mampu dua kali menang, tiga imbang, dan dua kekalahan. Ini merupakan hasil minor bagi tim runner up Premier League.
Kepergian Sadio Mane benar-benar berdampak bagi Liverpool. Lini depan mereka tak lagi semengerikan ketika ada Mane. Sementara Luis Diaz seperti asyik sendiri dan belum benar-benar menyatu dengan Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan Darwin Nunez juga belum menggembirakan publik Anfield. Striker internasional Uruguay yang dibanderol Rp1,5 triliun itu baru mengemas satu gol dan terus mendapat cibiran lantaran hobi buang-buang peluang.
Cedera yang dialami Diogo Jota sejak awal musim juga menambah pusing Klopp. Peracik strategi asal Jerman itu kesulitan mematenkan trisula lini serang mereka.
Masalah Liverpool makin menggelembung ketika barisan gelandang mereka diterpa badai cedera. Thiago Alcantara, Fabinho, Jordan Henderson, dan belakangan Fabio Carvalho juga masuk ruang perawatan.
Thiago baru ikut berlatih bersama tim jelang duel Napoli vs Liverpool. Tenaganya mungkin belum bisa 'diperas' 100 persen di pertandingan panas Liga Champions.
Klopp kemungkinan akan menurunkan Thiago di babak kedua jika kehadiran gelandang serang asal Brasil itu benar-benar dibutuhkan.
Badai cedera seharusnya bukan jadi alasan bagi Liverpool yang beberapa tahun terakhir kembali jadi tim yang disegani di kompetisi domestik maupun Eropa.
Klopp pun tak bisa sepenuhnya disalahkan karena tak cakap belanja pemain untuk menjaga kedalaman skuad. Sebab, petinggi Liverpool masih membatasi anggaran mereka di bursa transfer.
Selain lini serang dan tengah bermasalah, Klopp juga dibikin pusing oleh Virgil van Dijk yang penampilannya menurun drastis. Palang pintu asal Belanda itu malah tampil di bawah performa di tengah kesulitan yang menggelayut.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya>>>
Kutukan tujuh tahunan Jurgen Klopp saat menangani klub pun mulai menunuju kenyataan. Eks pelatih Borussia Dortmund itu bak kehabisan energi untuk menjaga level Liverpool.
Selama tujuh musim bersama Liverpool, Klopp berhasil menghadirkan sukacita buat para Kopite. Ia berhasil mengembalikan kejayaan Liverpool di Liga Inggris dan Eropa.
Di bawah kendali Klopp, Liverpool racikan Klopp sukses menjuarai Liga Champions dan mengakhiri penantian 30 tahun untuk jadi kampiun Liga Primer Inggris.
Namun, prestasi gemilang itu belum terlihat lagi musim ini. Setelah diimbangi Fulham dan Crystal Palace, Si Merah kalah 1-2 dari Manchester United, tim yang di dua laga awal dikalahkan Brighton dan dibantai Brentford.
Sontak, para penggemar pun harap-harap cemas soal 'kutukan tujuh musim' Klopp yang menyeruak sebelum Liga Inggris 2022/2023 bergulir.
Diketahui, prestasi manis Klopp bersama Mainz hanya bertahan tujuh tahun. Die Nullfunfer promosi ke Bundesliga untuk pertama kali dalam sejarah mereka pada musim 2003/2004 sebelum akhirnya mundur pada 2008.
 Jurgen Klopp mengalami awal musim yang kurang meyakinkan di Liverpool. (REUTERS/MATTHIAS RIETSCHEL) |
Klopp kemudian hijrah ke Dortmund pada 2008 dan mampu bikin kejutan di klub ini. Die Borussien berhasil merayakan pesta juara Bundesliga berturut-turut pada musim 2010/2011 dan 2011/2012.
Pada musim 2012/2013, Klopp sukses mengantar Dortmund melaju ke final Liga Champions kendati harus rela takluk dari rival senegaranya, Bayern Munchen.
Pada musim ketujuhnya di Dortmund, Klopp pun memutuskan angkat kaki ke Liverpool. Setelah gemilang selama tujuh tahun bersama tim Merseyside, Klopp kini sedang menjalani musim kedelapan dengan harap-harap cemas.
Liverpool saat ini mengalami start terburuk mereka dalam satu dekade terakhir. Ini membuat mitos tujuh tahunan Klopp semakin nyata.
Memang masih terlalu dini menilai Klopp gagal musim ini di Liverpool. Namun, mitos tujuh tahunan Klopp akan makin menuju kenyataan jika kalah dari Napoli pada laga perdana babak penyisihan Grup A Liga Champions.
Kekalahan di Stadion Diego Armando Maradona bisa membuat mitos tujuh tahunan Klopp semakin nyata. Sebaliknya, kemenangan di markas Napoli itu bisa jadi momen kebangkitan Liverpool yang angin-anginan di awal musim.
Napoli juga tak boleh dipandang sebelah mata karena sedang dalam jalur yang tepat di Liga Italia. I Partonopei saat ini berada di posisi kedua Serie A dengan jarak dua angka dari pemuncak klasemen Atalanta.
Liverpool juga punya catatan negatif dalam lima pertemuan terakhir dengan Napoli. Mereka hanya mampu mengantongi satu kemenangan di mana tiga pertandingan berujung kekalahan dan satu laga lainnya berakhir imbang.
Klopp mau tak mau harus putar otak untuk mendongkrak performa Liverpool musim ini dengan cara memenangkan duel panas melawan Napoli di Naples, Kamis (8/9) dini hari WIB.