Pencipta lagu 'Apuse' Tete Mandosir Sarumi meninggal dunia pada Rabu (14/9). Siapa sangka lagu tersebut menginspirasi lahirnya chant 'Garuda di Dadaku' untuk Timnas Indonesia.
Selain jadi lagu penyemangat Timnas Indonesia, Apuse juga menginspirasi sejumlah suporter membuatkan lagu guna mendukung klub masing-masing.
"Garuda di dadaku. Garuda kebanggaanku. Kuyakin hari ini pasti menang. Kobarkan semangatmu. Tunjukkan sportivitasmu. Kuyakin hari ini pasti menang." Begitu lirik lagu 'Garuda di Dadaku' yang nadanya bersandar pada lagu Apuse.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu ini pula yang kemudian diaransemen band punk rock, Netral (kini NTRL). Meski diaransemen dengan nuansa punk, aransemen lagu Apuse sama sekali tak menghilang.
Adapun Tete meninggal dunia pada Rabu (14/9), tepatnya sekitar pukul lima pagi di Biak Numfor, Papua.
Apuse merupakan lagu daerah Biak, Papua, yang pernah dipopulerkan Corry Rumiono. Lagu tersebut juga sering dipelajari dalam pelajaran kesenian di Sekolah Dasar.
Apuse menceritakan tentang seorang cucu yang berpamitan kepada kakek dan neneknya. Cucu tersebut berpamitan karena hendak pergi merantau yaitu ke Teluk Doreri di Manokwari.
Tak dinyana lagu kerinduan ini berubah wujud jadi penyemangat suporter untuk klub kesayangan juga Timnas Indonesia. Kini, hampir di setiap pertandingan sepak bola, khususnya Timnas Indonesia, nyanyian lagu tersebut tidak pernah terlewat.
(abs/nva)