Dendi Sulistyawan, 39 Menit yang Istimewa di Timnas Indonesia
Berkali-kali dipanggil Timnas Indonesia yang berujung pencoretan, Dendy Sulistyawan akhirnya merasakan debut dan menciptakan golnya pertamanya untuk Garuda.
Pemain asal Lamongan ini pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia pada 2016. Ketika itu Alfred Riedl melihat Dendy yang masih 19 tahun punya potensi besar. Sayangnya namanya tak masuk skuad Piala AFF 2016.
Saat tampuk kepelatihan Timnas Indonesia beralih ke Luis Milla, Dendy juga tersisih. Begitu pula pada era Simon McMenemy, termasuk Bima Sakti sebagai karteker. Nama Dendy baru muncul lagi di era Shin Tae Yong.
Dendy masuk daftar pemain yang dipanggil Shin Tae Yong pada Februari 2020. Ini adalah pemanggilan pertama Shin setelah dikontrak menjadi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI.
Ketika dalam kepercayaan diri tinggi bisa dipertimbangkan Shin, pandemi Covid-19 datang. Timnas Indonesia pun tak bisa menggelar pertandingan hingga 2021. Namun nama Dendy kurang diperhitungkan kala itu.
Tak putus asa dan sabar menunggu, nama Dendy akhirnya masuk daftar panggil Shin lagi. Kali ini tak hanya masuk daftar seleksi, tetapi masuk skuad inti untuk pertandingan uji coba melawan tim peringkat ke-84 FIFA, Curacao.
Pada Sabtu (24/9) malam itu, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Dendy akhirnya debut bersama Timnas Indonesia. Striker 25 tahun tersebut masuk ke lapangan pertandingan pada menit ke-75 menggantikan Witan Sulaeman.
Debut ini berujung manis. Meski tak mencetak gol atau meyumbang assist, tim Merah Putih menang 3-2 atas Curacao. Dengan kata lain debut Dendy bersama Timnas Indonesia tercatat dengan tinta positif: meraih kemenangan.
Tampil 15 menit dalam debut, membuat motivasi Dendy terlecut. Pemain yang suka naik gunung dan sempat dijuluki 'The Next Samsul Arif' ini bertekad tampil lebih baik dalam laga kedua melawan Curacao pada Selasa (27/9).
Benar saja, Shin memberi menit tampil lebih panjang kepada Dendy. Tepat pada menit ke-66, Dendy menggantikan Egy Maulana Vikri yang cedera. Saat Dendy masuk, Dimas Drajad juga diganti dan skor 1-1.
Setelah 11 menit tampil, Dendy mencetak gol. Memanfaatkan umpan silang Witan setelah mengelabui bek lawan, Dendy menyambar bola sambil menjatuhkan diri. Gol ini jadi penentu kemenangan Timnas Indonesia.
Itulah gambaran perjuangan Dendy hingga akhirnya punya caps di Timnas Indonesia. Berjuang sejak 2016, Dendy akhirnya bisa merasakan 39 menit yang istimewa di Timnas saat melawan Curacao dua kali.
"Yang pertama alhamdulillah. Terima kasih, hari ini [Selasa, 27/9] bisa mencetak gol. Terus tadi pertandingan juga luar biasa. Semua teman-teman kerja keras, tim pelatih, sampai akhirnya bisa memenangkan pertandingan," kata Dendy.
"Perjuangan saya pastinya sangat berat ya. Tahu sendiri coach Shin Tae Yong maunya cari pemain yang mau kerja keras. Jadi mau tidak mau di tim harus bisa membuktikan dan alhamdulillah bisa mencetak gol," ucapnya seusai pertandingan.
Setelah debut dan mencetak gol pertama, kini Dendy menatap kejuaraan pertama. Mantan pemain Persela Lamongan ini berharap bisa mendapat panggilan Shin untuk skuad Piala AFF 2022 yang akan bergulir pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
"Yang pasti fokus di tim [Bhayangkara FC]. Keluarkan kemampuan yang terbaik agar bisa dipanggil coach Shin untuk skuad Piala AFF," kata Dendy saat ditanya soal target berikutnya setelah resmi dapat menit main di Timnas.