Juragan 99 atau Gilang Widya Pramana mengunggah gambar pita putih di akun Instagramnya, Minggu (2/10), usai terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC-Persebaya yang menewaskan setidaknya 127 orang.
Pria yang menjadi Presiden Arema FC pada Juni 2021 itu tidak memberikan keterangan apapun dalam unggahan tersebut.
Pita Putih kerap diasosiasikan sebagai bentuk duka cita dalam dunia olahraga. Klub sepak bola atau suporter kerap mengunggah pita putih sebagai tanda berduka apabila ada insiden nahas yang menyeret persepakbolaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusuhan terjadi usai kekalahan 2-3 yang diderita Arema FC sebagai tuan rumah.
Usai pertandingan berakhir, para suporter Arema merangsek masuk ke lapangan mendekati pemain dan ofisial. Mereka hendak menyampaikan kekecewaannya langsung kepada tim dan pemain. Tidak ada suporter Persebaya yang datang ke pertandingan ini.
Para pendukung di tribun juga sempat melemparkan barang-barang ke arah lapangan. Petugas kemudian mulai mengamankan tim dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun dan mengejar pemain.
Guna meredakan situasi, polisi lalu melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter -- prosedur yang seharusnya dilarang digunakan di dalam stadion, jika berdasarkan aturan FIFA.
Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali. Terjadi desak-desakan mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.
Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.
Arema sejauh ini telah buka suara terkait kerusuhan tersebut. Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa di Kanjuruhan.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
Arema menyatakan membentuk crisis center atau posko informasi korban guna menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit. Mereka juga menyatakan siap memberikan santunan atas musibah yang terjadi.
"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar-besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan usai musibah agar banyak yang diselamatkan," tutup Haris.
(vws/vws)