Bima Sakti Kenang Momen Emosional Hidup di Malang
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti bercerita soal momen tinggal di Malang, jawa Timur, sebagai bentuk keprihatinan pada Tragedi Kenjuruhan, akhir pekan lalu.
Malang mendadak jadi sorotan setelah insiden di Stadion Kanjuruhan yang berlokasi di wilayah kabupaten. Dalam peristiwa nahas itu Kanjuruhan jadi tempat hilangnya banyak nyawa usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1.
Dalam kariernya sebagai pemain, Bima Sakti pernah merasakan tinggal di Malang. Itu terjadi ketika memperkuat rival sekota Arema, Persema Malang.
"Malang ini kota yang indah dan nyaman untuk tempat tinggal. Saya enam tahun di Persema Malang dan secara emosional sangat besar dan saya sampai punya rumah di sana," kata Bima Sakti usai Indonesia U-17 kalahkan Guam 14-0 di Stadion pakansari.
Secara keseluruhan Bima Sakti mengatakan tinggal di Malang sangat menyenangkan. Atmosfer sepak bola di Malang kota sangat bagus, tidak kalah dengan Arema yang berbasis di kabupaten.
"Malang memang nyaman dan [punya] atmosfer sepak bola yang nyaman," ucap Bima.
"Memang suporter Persema jauh dengan Arema tapi loyalitas sangat luar biasa untuk Arema juga," kata Bima menambahkan.
Terkait Tragedi Kanjuruhan Bima Sakti berharap insiden tragis tersebut bisa jadi pelajaran penting bagi semua pihak yang mencintai sepak bola.
"Sedih, semoga ini jadi pembelajaran buat kita semua sebagai pelatih dan pemain. Kalau bisa suporter lebih respek agar bisa satu stadion saling mendukung," tutur Bima.