Pelatih timnas Palestina U-17 Loay AlSalhe menyampaikan duka cita mendalam atas Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia.
Loay pun berharap Indonesia dapat melewati situasi sulit akibat kerusuhan di Kanjuruhan tersebut.
"Saya dan semua yang ada di Federasi Sepak Bola Palestina berduka atas semua yang terjadi. Kami sangat sedih mendengar kabar itu," kata Loay seperti dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan belasungkawa pun datang dari pelatih timnas Guam U-17, Samuel San Gil.
"Saya mewakili Federasi Sepak Bola Guam menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban," ujar Samuel.
"Kami sangat berduka untuk Indonesia, untuk keluarga korban dan semuanya. Kalian tidak sendiri, kami bersama kalian," timpal pelatih timnas Uni Emirat Arab (UEA) Alberto Gonzalez.
Alberto menegaskan semua orang dalam skuadnya sangat sedih melihat apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Dia pun menegaskan pentingnya rasa kemanusiaan dan persaudaraan untuk melewati kesedihan itu bersama-sama.
"Ada hal-hal yang lebih penting dari sepak bola," tutur Alberto.
Palestina, Guam, dan UEA merupakan lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-17. Saat ini Indonesia berada di posisi kedua klasemen usai menang 14-0 atas Guam di laga perdana.
Para pelatih peserta kualifikasi turut merasakan duka cita yang terjadi di Indonesia. Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 2022/2023.
Pendukung tuan rumah yang kecewa masuk ke lapangan yang membuat pihak keamanan melepaskan tembakan gas air mata. Bukan cuma ke lapangan, gas tersebut juga ditembakkan ke tribun.
Akibatnya, puluhan ribu suporter di stadion panik dan berusaha mencari jalan keluar lantaran mereka kesulitan untuk bernapas. Akan tetapi, akses keluar terbatas sehingga membuat banyak dari mereka terhimpit dan terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.
(jun/jal)