Stadion Kanjuruhan Tak Diverifikasi Jelang Liga 1, Terakhir 2020

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2022 23:06 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan fakta Stadion Kanjuruhan tidak diverifikasi jelang bergulirnya Liga 1 2022/2023.
PT LIB tidak melakukan verifikasi Stadion Kanjuruhan. (CNN Indonesia/Abdul Susila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan fakta Stadion Kanjuruhan tidak diverifikasi jelang bergulirnya Liga 1 2022/2023.

Saat konferensi pers di Mapolres Malang Kota pada Kamis (6/10) malam WIB, Kapolri mengatakan verifikasi stadion terakhir kali dilakukan tahun 2020. Hal itu diketahui dari hasil pendalaman olah tempat kejadian perkara di Tragedi Kanjuruhan.

"Kemudian kita melakukan olah TKP, berdasarkan hasil pendalaman, ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifkasi terhadap Stadion Kanjuruhan," ujar Listyo Sigit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Verifikasi terakhir dilakukan tahun 2020, dan ada beberapa catatan yang seharusnya dipenuhi, khususnya terkait dengan masalah keselamatan bagi penonton. Di tahun 2022 tidak dikeluarkan verifikasi dan menggunakan hasil yang digunakan tahun 2020 dan belum ada perbaikan terhadap catatan hasil verifikasi tersebut," ia melanjutkan.

Selain itu, Kapolri juga menyampaikan ditemukan fakta pihak panpel telah lalai. Hal ini dikarenakan tidak ada rencana darurat yang disiapkan untuk menangani situasi khusus dengan kondisi penonton yang mencapai hampir 42 ribu di Stadion Kanjuruhan.

"Kemudian ditemukan fakta juga penonton yang kemarin datang hampir 42 ribu pada saat kami dalami dari panpel tidak menyiapkan rencana darurat untuk menangani situasi khusus sebagaimana diatur pasal 8 regulasi keamanan PSSI tahun 2021," katanya.



Temuan ini yang pada akhirnya menjadi acuan pihak kepolisian menetapkan tiga tersangka terkait Tragedi Kanjuruhan dari lingkup sepak bola. Ketiga orang itu adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Panpel Arema Abdul Haris, dan Security Officer tim Singo Edan Suko Sutrisno.

Tragedi Kanjuruhan sendiri menyebabkan 131 orang meninggal dunia. Tragedi sepak bola ini menjadi yang terbesar kedua di dunia.

[Gambas:Video CNN]



(jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER