FIFA Ungkap Target Bantu PSSI Usai Tragedi Kanjuruhan
FIFA Development Project Coordinator Niko Nhouvannasak mengungkapkan target yang ingin dicapai bersama PSSI dalam membenahi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
PSSI bersama perwakilan FIFA dan AFC menggelar pertemuan di Hutan Kota Plataran GBK, pada Rabu (12/10) siang. Dalam pertemuan makan siang itu PSSI diwakili oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Wakil Sekjen PSSI Maaike Ira Puspita.
Sedangkan FIFA diwakili Nuko Nhouvannasak, Chen Jun, dan Serge Dumotier. Sementara AFC diwakili Shin Mon Gil, Datuk Dell, Ravi Kamar, dan Brian Johnson.
Dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut, Niko Nhouvannasak mengungkapkan target yang ingin dicapai selama membantu membenahi sepak bola Indonesia.
"Terima kasih sudah datang ke preskon ini, atas nama FIFA kami turut belasungkawa untuk korban, keluarga korban, dan seluruh keluarga sepak bola Indonesia. FIFA dan AFC di sini, bersama PSSI, untuk memastikan dukungan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan," ucap Niko.
"Apa yang kami lakukan saat ini adalah menghimpun semua informasi, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, berdasarkan informasi kami kemudian akan melakukan pertemuan untuk menghasilkan action plan dengan time line yang konkret untuk memastikan liga akan segera kembali digelar, dan kita akan memiliki Piala Dunia U-20 2023 yang aman. Jadi itu target kami," kata Niko menambahkan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya.
Mulanya, suporter Arema tampak turun ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Hal itu direspons polisi dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribune stadion. Akibatnya, penonton berlarian karena panik.
Mereka berlarian ke pintu keluar dalam kondisi sesak napas dan terinjak-injak hingga ada yang meninggal dunia. Sampai saat ini tercatat ada 132 orang tewas, dua di antaranya merupakan personel polisi.
Atas kejadian ini, pemerintah membentuk TGIPF untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi nahas tersebut. Selain itu pemerintah juga meminta bantuan FIFA untuk mentransformasi sepak bola Indonesia.