Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mengaku tak sanggup melihat perayaan juara dunia MotoGP 2022 yang dilakukan Francesco Bagnaia.
Dilansir dari Crash, Quartararo sangat emosional dan berlinang air mata saat mengaku mematikan TV untuk berhenti menonton selebrasi Bagnaia.
"Ini adalah sisi positif dan negatifnya. Saya harus mematikan TV di garasi," kata Quartararo yang tampak kesal kepada BT Sport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Anda kehilangan gelar seperti ini, Anda harus menemukan hal positif. Bahkan, jika saat ini, saya merasa 99 persen negatif. Saya akan memiliki lebih banyak kemarahan untuk berlatih lebih baik dan berjuang keras pada 2023," ia melanjutkan.
Quartararo mengaku 15 menit pertama usai balapan MotoGP Valencia jadi waktu yang sulit baginya. El Diablo merasa emosional karena keinginannya untuk bisa menempati posisi teratas klasemen pembalap MotoGP tak tercapai.
"Tentu saja setelah balapan saya emosional. Saya seorang pejuang, seorang pemenang. Saya ingin berada di posisi pertama," katanya.
"Lima belas menit setelah balapan sangat sulit tetapi itu sudah selesai. Kami menutup buku. Babak baru dimulai pada hari Selasa," ia melanjutkan.
Quartararo yang finis keempat di MotoGP Valencia gagal jadi juara dunia karena kalah bersaing dengan Bagnaia. Pembalap asal Italia itu berhasil unggul 17 poin atas Quartararo yang harus puas menempati posisi runner up.