Kisah Talenta Muda Kade dan Tye Ruotolo di Panggung ONE Fight Night 5
Talenta dan semangat tarung dari dua saudara kembar Kade dan Tye Ruotolo telah menyita perhatian dunia. Bakatnya sejak dini membuat keduanya yang berusia 19 tahun telah mencatatkan segudang prestasi.
Kade kini memegang sabuk hitam BJJ di bawah Andre Galvao. Tak hanya memenangkan semua laga mereka baru-baru ini, Kade juga tak terkalahkan dan memegang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling.
Pada Sabtu, 3 Desember, Kade Ruotolo akan menjamu seorang penantang dan Juara Dunia BJJ berkali-kali, Matheus Gabriel, yang menandai laga Kejuaraan Dunia keempat ajang blockbuster One Fight Night 5.
Sementara itu, Tye beradu dengan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat Gafurov di lightweight submission grappling.
Incar KO
Jelang laga panas itu, kedua atlet fenomenal dari California ini dikenal selalu mengejar berbagai posisi untuk meraih kemenangan KO. Saat grappler lain mungkin ingin melakukan pass guard dan meraih kemenangan via keputusan juri, dua bersaudara ini tak pernah puas untuk menang poin.
Ruotolo paham betul bahwa pendekatan ultra-agresif ini sangat digemari para penonton, serta sangat efektif. Pada laga sebelumnya, Kade memaksa keempat lawannya tap out sebelum menjadi Juara Dunia ADCC termuda di awal tahun ini. Dia juga melanjutkan itu dengan kemenangan submission sensasional atas Uali Kurzhev di ONE Fight Night 3 demi merebut singgasana lightweight submission grappling.
Buggy Choke
Di luar pendekatan menyeluruh mereka dalam grappling, Kade dan Tye memberi gebrakan revolusioner dalam BJJ dengan mengembangkan teknik spesifik yang kini sangat populer di antara para kompetitor elite dunia.
Dan, mungkin tak ada teknik yang membawa dampak lebih besar dalam modern jiu-jitsu daripada teknik buggy choke mereka. Ini adalah sebuah submission unik karena diaplikasikan dari bottom side control - posisi yang sama sekali tidak dominan. Di sisi mereka, Ruotolo bersaudara ingin mengubah permainan itu dengan menemukan kesuksesan melalui buggy choke melawan para grappler kelas dunia.
Membangun Sasana Mereka
Kendati demikian, di luar cara itu, bagi mereka yang terpenting kehadiran mereka merupakan investasi besaar pada pengembangan komunitas jiu-jitsu.
Membawa pulang sepasang bonus penampilan senilai US$50.000 dalam aksi terbaru mereka, keduanya kini berada dalam posisi untuk mendirikan sasana BJJ mereka sendiri di salah satu surga tropis bernama Kosta Rika.
Dengan membuka fasilitas latihan seperti itu, Ruotolo bersaudara jelas membuka jalur bagi para kompetitor yang akhirnya menerima penghargaan finansial atas usaha mereka.
Aksi mereka bisa disaksikan dalam panggung ONE Fight Night 5 yang akan disiarkan live lewat Vidio, Kaskus TV, Maxstream dan Netverse pada Sabtu (3/12) mulai pukul 08.00 WIB. Selain itu, Net TV akan menayangkan program spektakuler tersebut.
(inh)