Tim-tim yang masih bertahan di Piala Dunia 2022 harus jeli memilih eksekutor penalti pertama bila ingin menang dalam duel adu penalti.
Sejauh ini sudah ada empat adu penalti di Piala Dunia. Dua terjadi di babak 16 besar dan dua lainnya di babak perempat final.
Satu kesamaan dari empat momen adu penalti tersebut adalah tim yang eksekutor penalti pertamanya gagal, menelan kekalahan di babak adu penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Takumi Minamino (Jepang) dan Pablo Sarabia (Spanyol) adalah dua eksekutor penalti pertama yang gagal di babak 16 besar. Jepang dan Spanyol pun tersingkir dari Piala Dunia 2022.
Hal tersebut kembali berlanjut di dua laga awal perempat final Piala Dunia 2022. Rodrygo yang dipercaya jadi eksekutor penalti pertama Brasil tidak mampu menaklukkan Dominik Livakovic. Brasil pun kalah 2-4 dari Kroasia.
Dalam duel Belanda vs Argentina, giliran Virgil van Dijk yang tidak bisa menjawab beban sebagai penendang pertama. Belanda pun kalah 3-4 dari Argentina.
![]() |
Argentina sendiri memutuskan menempatkan Lionel Messi sebagai eksekutor penalti pertama. Keberhasilan Messi ikut mengangkat moral rekan-rekan setimnya di kesempatan berikutnya.
Sedangkan Brasil yang kalah dari Kroasia mengaku menaruh Neymar jadi eksekutor kelima di laga adu penalti. Namun kesempatan untuk Neymar tidak datang karena Brasil sudah lebih dulu dipastikan kalah.
Hal-hal yang terjadi di empat adu penalti sejauh ini bisa jadi gambaran bagi tim-tim yang masih bertahan bahwa peran eksekutor penalti pertama sangat krusial bagi penentuan nasib mereka di babak adu penalti.