Pelatih Brunei Darussalam Mario Rivera murka terhadap kebijakan ASEAN Football Federation (AFF) terkait sejumlah kebijakan yang diambil untuk Piala AFF 2022 usai kalah 0-7 dari Indonesia.
Salah satu hal utama yang membuat Rivera murka adalah pilihan AFF untuk menempatkan wasit Korea Selatan, Kim Hee Gon pada duel Brunei vs Timnas Indonesia. Menurut Rivera hal tersebut tidak bisa dibenarkan karena pelatih Indonesia, Shin Tae Yong, juga berasal dari Korea Selatan.
Rivera lalu menyindir AFF dengan mengusulkan wasit asal Spanyol memimpin laga Kamboja vs Brunei sehingga ia yang juga berasal dari Spanyol mendapat bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak tahu apapun tentang sepak bola. Sama saja seperti laga hari ini. Ada berapa banyak negara di ASEAN, tapi AFF menaruh wasit asal Korea Selatan di pertandingan ini."
"Mungkin untuk pertandingan Brunei melawan Kamboja mereka bisa menaruh wasit asal Spanyol untuk bisa membantu kami," tutur Rivera dalam sesi konferensi pers.
Selain soal wasit, Rivera juga mengkritik soal jadwal. Brunei memainkan empat laga dengan durasi waktu 10 hari.
Menurut Rivera hal ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal dan merugikan bagi Brunei.
"Saya tidak tahu siapa yang membuat jadwal ini, tapi tentunya yang membuat ini tidak memikirkan pemain dan tim. Ada keuntungan besar bagi tim yang mendapatkan waktu istirahat lebih banyak."
"Tapi kami harus menjernihkan pikiran kami. Besok kami harus terbang ke Kamboja. Hari ini kami memiliki dua pemain cedera, dan mungkin di laga selanjutnya ada pemain lebih banyak cedera. Saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada orang-orang yang membuat jadwal turnamen, karena ini kali pertama kami menjalani jadwal seperti ini," ujar Rivera.
Brunei sudah tersingkir dari Piala AFF usai menelan kekalahan dari tiga laga yang mereka mainkan.
(ptr/sry)