Man City Tersandung FFP, Guardiola Ancam Cabut

Pep Guardiola mengancam akan meninggalkan Manchester City jika klub tersebut terbukti melakukan pelanggaran dalam financial fair play (FFP).

Ancaman itu dilontarkan Guardiola pada musim lalu, menurut Mirror. Kini, delapan bulan setelah ancaman Guardiola tersebut, Man City dituduh melakukan lebih dari 100 pelanggaran peraturan FFP di Premier League.

Pada Senin (6/2), Premier League mengeluarkan rilis dari hasil investigasi selama sempat tahun terakhir tentang laporan keuangan Man City.

Premier League menyebutkan The Citizens melakukan pelanggaran pada sembilan musim berbeda dimulai sejak 2009/2010. Akibat pelanggaran itu juara bertahan Premier League ini diserahkan ke komisi independen.

Tuduhan Premier League itu bisa membuat Man City ditinggal Pep Guardiola. Pada Mei 2022 pelatih asal Spanyol tersebut mengancam pergi dari Etihad jika Man City berbohong soal tuduhan melanggar FFP.

"Mengapa saya membela klub dan orang-orang? Itu karena saya bekerja dengan mereka. Ketika mereka dituduh melakukan sesuatu, saya bertanya kepada mereka: 'Ceritakan tentang itu'. Mereka menjelaskan dan saya mempercayai mereka," kata Guardiola dikutip dari Mirror.

"Saya berkata kepada mereka: 'Jika Anda berbohong kepada saya, lusa saya tidak di sini. Saya akan keluar dan saya tidak akan menjadi teman Anda lagi. Saya percaya pada Anda karena saya percaya Anda 100 persen sejak hari pertama'. Dan saya membela klub karena itu," ucap Guardiola menambahkan.

Dengan munculnya tuduhan Premier League kali ini, peluang Guardiola pindah klub makin terbuka. Bursa transfer Betfair bahkan menjagokan Guardiola akan jadi pelatih Premier League berikutnya yang akan pergi setelah Nathan Jones (Southampton) dan Jesse Marsch (Leeds United).

Man City sendiri pernah dihukum UEFA dengan larangan bermain di Liga Champions karena melanggar FFP pada Februari 2020. Akan tetapi Man City lolos dari hukuman itu dan hanya mendapat denda ringan usai menang banding di CAS.

[Gambas:Video CNN]