Mantan pemain Timnas Indonesia Hamka Hamzah meminta politik di PSSI dikurangi dan menjadikan sepak bola sebagai fokus utama.
Hal tersebut diungkapkan Hamka saat berorasi mengenai sepak bola Indonesia dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional di My Ten Coffee, Senayan Park pada Senin (13/2) siang.
Dalam pandangan Hamka saat ini politik di PSSI lebih dominan. Menurutnya hal tersebut yang membuat sepak bola Indonesia tidak kunjung maju dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengurus PSSI harus punya niat memajukan sepak bola. Jangan sepak bolanya 30 persen, 70 persennya politik. Seharusnya di balik. Di Inggris, kompetisinya yang dikenal bukan pengurusnya. Kalau di Indonesia, pengurusnya yang dikenal bukan kompetisinya," ujarnya.
Selama berkarier, Hamka mengisahkan, selalu ada kendala yang terjadi di kompetisi. Ini berbeda dengan yang terjadi dalam kompetisi di Thailand dan Malaysia.
"Saya sudah 21 tahun berkarier di sepak bola dan pernah main di Malaysia. Kalau ingin sepak bola Indonesia maju, kualitas kompetisi harus diperbaiki. Simpel," kata Hamka dalam orasinya di depan para calon Exco PSSI.
"Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa contoh kompetisi, yang dekat saja di Malaysia dan Thailand. Saya ingin menegaskan lanjutkan Liga 2 dan Liga 3," kata pemain Bekasi City FC itu.
Hamka juga sempat beradu pendapat dengan Hasani Abdulgani sebagai calon Exco PSSI dan pengurus lama, utamanya soal penghentian Liga 2.
Hasani pun mengakui bahwa dirinya turut setuju menghentikan Liga 2. Namun, Hasani mengisahkan, awalnya ia sempat menolak liga dihentikan, tetapi akhirnya sepakat setelah ada penjelasan dari PT Liga Indonesia Baru.
(abs/nva)