Pesan Menyentuh Pelatih Persis Usai Suporter PSIS Rusuh

CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2023 22:31 WIB
Pelatih Persis Solo Leonardo Medina memberi pesan menyentuh usai mengetahui kerusuhan antara suporter PSIS Semarang dan aparat kepolisian.
Suporter PSIS rusuh di luar Stadion Jatidiri. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Persis Solo Leonardo Medina memberi pesan menyentuh usai mengetahui kerusuhan yang terjadi di luar Stadion Jatidiri antara suporter PSIS Semarang dan aparat kepolisian, Jumat (17/2).

Kericuhan terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang, pada laga PSIS vs Persis di pekan ke-25 Liga 1 2022/2023.

Dalam konferensi pers usai pertandingan Leonardo Medina mengingatkan semua pihak terutama suporter, bahwa pertandingan sepak bola bukan perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mau kasih tahu semuanya, jika kita ingin menikmati semua ini dengan baik, semua harus paham ini adalah permainan, ini bukan perang. Jika ingin menikmati pertandingan di lapangan kita harus saling menghormati satu sama lain, lawan bukanlah musuh," kata Leonardo Medina selepas laga.

"Jika kita lihat di lapangan, para pemain itu saling berteman, pelatih Semarang dengan saya juga saling suport satu sama lain, kami bersalaman setelah pertandingan, kita harus paham ini bukan perang, ini adalah permainan yang sama-sama ingin kita nikmati," ucapnya menambahkan.

Pelatih asal Uruguay itu menyayangkan kerusuhan yang terjadi di luar stadion pada pertandingan PSIS vs Persis. Menurut Medina kekerasan merupakan tindakan yang dapat mematikan sepak bola.

"Hal-hal seperti ini justru akan membunuh sepak bola kita. Sekali lagi ini olahraga bukan perang. 

Saya bersyukur ada suporter yang selalu mengawal dan menemani Persis Solo, tapi kemudian hari kita harus menghormati semua aspek," ujarnya.

Kerusuhan bermula dari protes keras suporter PSIS yang memaksa masuk ke Stadion Jatidiri lantaran pertandingan digelar tertutup untuk penonton.

Ribuan massa suporter PSIS Semarang mengepung pintu akses masuk Stadion Jatidiri. Massa suporter menuntut pihak Panitia Pelaksana mengizinkan mereka mendukung langsung tim kesayangan.

Tidak terima dengan keputusan itu suporter PSIS melempari polisi dengan batu dan botol.

[Gambas:Video CNN]



(ikw/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER