Erick Thohir Disambut 2 Hal Hangat di Hari Pertama Pimpin PSSI

Hari pertama kepemimpinan Erick Thohir di PSSI diwarnai dua hal hangat terkait dengan Timnas Indonesia U-20 dan kompetisi Liga 1.

Sambutan pertama terasa hangat. Pertandingan Indonesia U-20 yang sejatinya akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi digeser ke Stadion Utama Gelora Bung Karno.

PSSI menyebut Patriot sebagai pilihan karena GBK akan digunakan untuk konser musik. Konsernya belum akan dimulai pekan ini, tetapi masa persiapannya sudah dilakukan.

Begitu Erick menjadi orang nomor satu PSSI, pengurus GBK bisa 'dijinakkan'. Izin penggunaan GBK yang awalnya tidak diberikan, langsung dengan mudah diperoleh PSSI.

Namun ada sambutan kedua yang kurang membuat nyaman. Pada Jumat (17/2) sore, terjadi kericuhan antara suporter PSIS Semarang dengan polisi di Stadion Jati Diri, Semarang.

Karena kericuhan ini pertandingan PSIS versus Persis terpaksa dihentikan. Gas air mata yang dilontarkan polisi untuk membubarkan massa ikut masuk ke dalam stadion karena terbawa angin.

Suporter PSIS kecewa polisi tidak mengizinkan mereka hadir di stadion karena merasa hubungan dengan fan Persis baik-baik saja. Karena itu suporter membuat gerakan perlawanan ke polisi.

Inilah salah satu tugas berat Erick di PSSI. Lelaki yang juga menjabat sebagai menteri BUMN itu harus bisa menjembatani antara kepentingan sepak bola dengan kebijakan polisi.

Untuk mengurai benang kusut ini, PSSI akan menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Sabtu (18/2). Erick ingin menuntaskan persoalan ini dengan segera sehingga tidak berlarut dan merugikan.

"Jadi kita akan bicarakan besok di dalam meeting Exco. Salah satu yang dipertimbangkan apakah diizinkan lagi pertandingan tanpa penonton," kata wakil ketua PSSI Zainudin Amali.

"Tapi itu hanya menjadi salah satu opsi saja. Pak Ketum sudah meminta saran kami. Besok akan kami bahas dalam rapat Exco di kantor PSSI pada pukul 13.00 WIB," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]