Jon Jones adalah sosok yang sempat memegang predikat petarung nomor satu pound for pound UFC. Kini ia kembali beraksi di octagon dalam duel lawan Ciryl Gane di UFC 285.
Jon Jones disebut sebagai salah satu petarung terbaik yang pernah ada dalam sejarah UFC. Dalam kariernya, ia mencatat 26 kemenangan dan satu kekalahan.
Satu-satunya kekalahan Jon Jones adalah saat ia didiskualifikasi dalam duel lawan Matt Hamill karena dianggap melakukan serangan ilegal. Padahal di laga itu Jon Jones sedang unggul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jon Jones juga begitu dominan di kelas light heavyweight. Sejak jadi juara di 2011, ia tak pernah kalah hingga 2020 meskipun sabuk kelas light heavyweight sempat beberapa kali lepas dari genggaman akibat pelanggaran yang ia lakukan.
Sabuk light heavyweight baru dilepas setelah Jon Jones tidak mencapai kesepakatan dengan UFC perihal kontrak dan bayaran untuk rencana duel berikutnya.
Sejak 2020, negosiasi terus dilakukan oleh UFC dan Jon Jones. Jon Jones sudah mengutarakan keinginannya naik ke kelas berat dan menghadapi Francis Ngannou.
Namun duel itu pada akhirnya tidak terwujud karena giliran Ngannou yang tak mencapai kata sepakat dengan UFC.
Walaupun gagal duel lawan Ngannou, Jon Jones tetap punya kesempatan emas mengukir sejarah baru. UFC memberinya pertarungan perebutan gelar kelas berat yang lowong usai ditinggal Ngannou.
Lawan yang dihadapi Jon Jones adalah Ciryl Gane. Gane termasuk lawan yang tangguh karena ia bisa bertahan lima ronde melawan Francis Ngannou dan kalah lewat angka.
Bila Jon Jones bisa membuktikan diri bahwa ia juga mampu menaklukkan Gane dan memenangkan sabuk kelas berat, namanya bakal kembali melejit sebagai petarung elite UFC.