Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Suriah pada laga kedua Grup A Piala Asia U-20 2023, Sabtu (4/3). Ini merupakan kesempatan emas untuk merebut poin perdana di Piala Asia U-20 2023.
Pil pahit terpaksa ditelan skuad Garuda Nusantara yang kalah 0-2 dari Irak di laga pertama. Permainan agresif tak dibarengi oleh kualitas penyelesaian yang mumpuni dari tim asuhan Shin Tae Yong.
Di laga sebelumnya, Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan sejatinya tampil meyakinkan dengan sejumlah peluang. Namun Irak tampil lebih efektif dalam memanfaatkan kesempatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Irak bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah Charbel Shamoon di akhir babak pertama, Indonesia pun kurang trengginas. Indonesia bahkan hampir kebobolan di pertengahan babak kedua lewat tendangan penalti jika sepakan Abdulrazzaq Qasim tak meleset ke kiri gawang Daffa Fasya.
Upaya Shin Tae Yong mengutak-atik pola permainan tak berbuah hasil. Irak justru masih bisa memaksimalkan peluang hingga gol kedua tercipta di injury time. Indonesia kalah 0-2.
Penyelesaian akhir adalah masalah utama Timnas Indonesia U-20 saat ini. Berkaca dari pertandingan Irak, Hokky Caraka dan kawan-kawan hanya membukukan total tiga shot on target dari delapan percobaan. Sedangkan Irak mencapai delapan tendangan tepat sasaran dari 16 kali sepakan.
Padahal dari segi penguasaan bola, Indonesia jauh unggul dengan persentase 67 persen berbanding 33 persen. Masalah ini pun sudah terindikasi dari mini turnamen internasional yang bergulir di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dari tiga pertandingan mini turnamen, Indonesia hanya menang satu kali lawan Fiji kemudian kalah kontra Selandia Baru dan Guatemala. Terdapat hal unik dari seluruh tim yang melawan Indonesia di turnamen kecil itu.
Seluruh lawan Indonesia di mini turnamen mendapat kartu merah. Tapi ketika dikalahkan Selandia Baru dan Guatemala, Indonesia kurang mampu memanfaatkan situasi ketika lawan bermain dengan susunan yang tak lengkap.
Benang merah ini tersambung di Piala Asia U-20 ketika menghadapi Irak. Indonesia kesulitan memanfaatkan situasi ketika lawan sedang pincang. Ini tidak boleh terjadi jika hal serupa kembali terjadi lawan Suriah.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>