
FIFA Bisa Coret 2 Venue Piala Dunia, Gibran Kebut Perbaikan Manahan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka optimistis Kota Solo tetap menjadi venue Piala Dunia U-20 2023, 20 Mei-11 Juni mendatang.
Gibran memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan berupaya maksimal menyelesaikan semua kekurangan di Stadion Manahan yang menjadi catatan FIFA saat berkunjung ke Solo beberapa waktu lalu.
Langkah tersebut disampaikan Gibran menyusul pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menyebut FIFA berwenang mencoret dua stadion yang menjadi arena pertandingan Piala Dunia U-20 dari enam menjadi empat.
Gibran memastikan Pemkot Solo dapat meyakinkan FIFA agar tetap menjadikan Kota Solo sebagai tuan rumah. Sejak inspeksi dari FIFA akhir Februari lalu, Gibran menginstruksikan agar penataan Stadion Manahan dipercepat.
"Itu kan ada inspeksi lagi. Pokoke sebelum inspeksi kita harus siap. Perbaikan dikebut, insyaAllah tetap yakin, tetap optimis," kata Gibran, Senin (6/3).
FIFA sendiri beberapa kali mengaudit stadion terbesar di Jawa Tengah itu. Dari hasil audit itu ada beberapa kekurangan di Stadion Manahan yang menjadi catatan dari FIFA.
Gibran menyebutkan sejak beberapa bulan terakhir Pemkot terus melakukan pembenahan di Kawasan Stadion Manahan.
"Pokoknya kita sudah mengupayakan maksimal, yang kurang-kurang dari FIFA kita tambahi, kita perbaiki. Kita tunggu lagi aja inspeksi berikutnya," usap Gibran.
Hingga saat ini pembenahan kawasan Stadion Manahan terus berlangsung. Gibran menargetkan pembenahan sudah selesai sebelum inspeksi yang rencananya dilaksanakan dua pekan mendatang.
"Pokoke sebelum inspeksi lagi (sudah selesai). Harapannya kita tetap jadi tuan rumah," tutur Gibran.
Selain menyiapkan stadion Manahan, Gibran juga intens berkomunikasi dengan Wishnutama yang bakal menggarap acara pembukaan Piala Dunia U-20.
"Saya sudah dikabari Pak Wishnutama juga kok, disuruh siap-siap," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Rini Kusumandari membeberkan sejumlah kekurangan Stadion Manahan yang menjadi catatan FIFA. Di antaranya penerangan di sekitar stadion yang kurang, aspal area parkir tidak rata, hingga kualitas rumput di lapangan.
"Untuk rumput sudah tinggal top dress dan penyulaman," katanya.
Sementara terkait pengaspalan dan penerangan area parkir, Rini mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Untuk penerangan nanti ada tambahan dari Kementerian PUPR. Dan kita juga sudah berkoordinasi dengan PLN siapa tahu bisa membantu," katanya.
"Untuk aspal nanti akan dibantu dari Dinas PUPR, sama pengecatan markanya dari Dishub," katanya.