Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjadikan Peru sebagai contoh soal negara calon tuan rumah perhelatan Piala Dunia yang akhirnya dicoret oleh FIFA.
FIFA pernah membatalkan status tuan rumah Peru di Piala Dunia U-17 2019. Penyebabnya adalah infrastruktur yang belum siap setelah FIFA melakukan inspeksi ke fasilitas yang rencananya digunakan dalam turnamen.
Akibatnya, status tuan rumah Piala Dunia U-17 2019 jatuh ke tangan Brasil. Ini sekaligus menjadikan timnas Peru tak jadi ikut sebagai peserta kompetisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick tak ingin hal serupa terjadi di Indonesia. Terlebih lagi, FIFA sudah memberi catatan terkait enam stadion yang direncanakan menjadi venue Piala Dunia U-20 2023.
"Ketika kemarin rapat antara saya, wakil ketua [PSSI], exco [PSSI], dan perwakilan FIFA, di situ dijelaskan bahwa FIFA berhak mencoret [stadion] dan itu pernah terjadi di Peru ketika tidak siap," kata Erick di Jakarta, Rabu (8/3).
Agar stadion memenuhi kriteria FIFA, Erick menyampaikan bakal mendatangi langsung venue Piala Dunia U-20 2023. Erick akan datang pada Sabtu (11/3), Minggu (12/3), dan Senin (13/3) ke seluruh lokasi stadion.
"Kami juga mengajak pemerintah daerah yaitu gubernur untuk sama-sama meninjau," ucapnya.
Setelah itu, rencananya FIFA akan melakukan tinjauan akhir ke enam lokasi stadion untuk memastikan kesiapan infrastruktur. FIFA akan memeriksa venue pada 21-27 Maret mendatang dan terdapat kemungkinan FIFA bakal mencoret sebagian stadion Piala Dunia U-20 2023.
"Jangan sampai kami dianggap tidak bertanggung jawab. Kalau sampai dicoret dari enam [stadion] menjadi empat, nanti jadi polemik baru lagi. Saya ingin mengetuk [hati] pemimpin daerah untuk peduli dan sama-sama menyukseskan piala dunia yang tinggal 73 hari," ucapnya.