Jelang Piala Dunia U-20 2023, rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, harus mendapat perawatan selama satu bulan penuh setelah dipakai konser BLACKPINK.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Karya Rama Prima, Qamal Mustaqim, saat jumpa pers di GBK. Karya Rama Prima adalah perusahaan yang digandeng PPKGBK untuk pengelolaan rumput stadion termegah Indonesia tersebut.
"Jadi nanti sekitar seminggu, Maret ini, ada stitching. Stitching itu, sebetulnya yang dikatakan hybrid, sebetulnya adalah yang stitching ini. Yang kita tahu kan sistem hybrid, hybrid, begitu kan?" kata Qamal saat mendampingi Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memantau kondisi Stadion GBK, Senin (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah di lapangan bola nanti ada hybrid juga. Jadi enam lapangan yang akan dipakai oleh Piala Dunia harus standar FIFA dan itu harus di-stitching," ucapnya menjelaskan.
Stitching adalah sebuah proses penjahitan rumput lapangan, antara rumput sintetis dan alami. Proses penjahitan ini memerlukan waktu selama satu minggu, namun baru bisa dimulai saat kondisi rumput sudah normal.
"Untuk pengoperasiannya hanya seminggu, tapi persiapannya tidak boleh seperti tadi. Ada [rumput] yang botak. Itu tidak boleh. Sehingga rumput aslinya harus stabil dulu," ucap Qamal.
"Untuk stabil, ini kami butuhkan waktu sekitar sebulan. Sehingga tadinya di Jakarta itu harusnya stitching-nya nomor satu. Kami geser jadi nomor tiga urutannya. Bali dulu, Surabaya, baru Jakarta," katanya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, kondisi rumput agak menguning dan lunglai. Kotak-kotak bekas penutup rumput juga terlihat jelas. Bahkan di sejumlah titik ada yang mati sehingga botak.
Karena kondisi rumput yang demikian, Erick Thohir memutuskan Stadion Utama Gelora Bung Karno tak boleh digunakan lagi untuk kegiatan olahraga maupun kesenian hingga sebelum Piala Dunia U-20 2023.
Sebelum konser BLACKPINK, Stadion GBK juga digunakan untuk konser penyanyi Raisa.
(abs/har)