Kondisi toilet Stadion Old Trafford yang 'banjir' air kencing saat pertandingan Manchester United vs Southampton, akhir pekan lalu, viral di media sosial.
Bestatus sebagai stadion megah di Inggris dan memiliki kapasitas besar tidak selalu berujung positif bagi Old Trafford.
Saat menggelar duel MU vs Southampton pada pekan ke-27 Premier League, keburukan Old Trafford terlihat ketika toilet stadion tersebut dibanjiri urine atau air kencing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air kotor itu meluap dari saluran pembuangan. Laporan suporter yang hadir di Old Trafford, genangan itu mencapai dua centimeter.
Toilet Old Trafford yang banjir dengan air kencing tersebut akhirnya viral di media sosial setelah Ste Conlon yang menggunakan nama Mancunian Red mengunggah video insiden itu di Twitter. Dikutip dari Daily Star, dalam 18 jam video tersebut ditonton sekitar 2,7 kali.
"Baru saja tiba di Old Trafford dan bukan untuk pertama kalinya toilet dibanjiri air seni setinggi satu inci di lantai," tulis keterangan video tersebut.
"Menjijikkan untuk dilihat. Inilah yang tidak ingin dilihat oleh keluarga Glazer. Seburuk itu dan telah terjadi berkali-kali sehingga saya harus merekamnya," ucap Conlon menambahkan.
Netizen lain menyebut insiden itu bukan kali pertama terjadi di Old Trafford.
"Seperti ini pada tahun 2015 ketika saya bekerja di sana, itu menjijikkan."
"Mereka juga terlihat seperti langsung dari tahun 2001. Ini seharusnya tidak menjadi standar 'klub terbesar di dunia'," netizen lain menimpali.
Sebagian mengecam pemilik Man United saat ini, yakni keluarga Glazer. Pasalnya Glazer bisa membeli pemain mahal, namun mengabaikan kenyamanan penonton dalam menggunakan toilet.
"Kami menghabiskan 180 juta poundsterling untuk dua pemain sayap dibanding memperbaiki toilet lama."
"Ketika saya memberi tahu orang-orang bahwa Old Trafford adalah salah satu dari dua tempat Premier League terburuk di negara ini, mereka tidak mempercayai saya. Di dalamnya berantakan, berantakan."
Salah satu kekesalan netizen soal Old Trafford adalah, mereka rela stadion bersejarah itu dihancurkan agar bisa dibangun stadion baru.
"Mungkin perlu dirobohkan agar adil. Tidak perlu direnovasi, perlu stadion baru."