Kronologi Syabda Perkasa Meninggal, Ingin Ziarah Nenek yang Wafat
Pebulutangkis muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa, meninggal dunia dalam kecelakaan di tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/3), saat ingin ziarah ke neneknya yang baru meninggal.
Hal itu diungkapkan salah satu pengurus klub PB Djarum, Yuni Kartika, melalui situs resmi PB Djarum. Mantan pebulutangkis Indonesia itu menyatakan Syabda berniat ke Sragen, Jawa Tengah, saat kecelakaan di tol.
Syabda bersama kakak, ayah, dan ibunya pergi ke Sragen dengan maksud ziarah karena neneknya baru saja meninggal dunia. Yuni mengatakan ibu Syabda juga meninggal dalam kecelakaan di tol tersebut.
"Pagi tadi sekitar waktu Subuh saya dapat informasi dari Kakak Syabda, kalau Syabda dan ibunya meninggal dunia saat perjalanan ke Sragen untuk berziarah ke neneknya yang baru meninggal," ucap Yuni Kartika.
Lebih lanjut Yuni Kartika mengatakan ayah Syabda dalam kondisi kritis di rumah sakit dan kakaknya mengalami luka patah kaki.
"Dan Kakaknya sendiri menderita patah tulang kaki, sedangkan ayah Syabda yang juga ada dalam satu mobil itu saat ini sedang kritis di Rumah Sakit dekat dengan tempat kecelakaan," ungkap Yuni Kartika yang menjabat sebagai Penasihat Teknik PB Djarum.
Sementara itu PBSI dalam rilis resmi menyatakan Syabda bersama Anik Sulistyowati (ibu), Muanis Hadi Sutamto (ayah), Diana Sakti Anistyawati (kakak) dan Tahta Bathari Cahyaloka (adik) bermaksud pergi ke Sragen untuk ziarah setelah nenek dari sang ibu meninggal pada Minggu (19/3).
Di tengah perjalanan dari Bekasi ke Sragen, kendaraan yang ditumpangi keluarga Syabda dan dikemudikan Muanis mengalami kecelakaan di tol Pemalang.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyebut kecelakaan terjadi pada Senin (20/3) pukul 03.40 WIB. Kecelakaan melibatkan dua kendaraan, yakni Toyota Camry nomor polisi B 1824 KBN yang ditumpangi Syabda dan keluarga, dengan truk Colt Diesel nomor polisi AG 8711 V. Seluruh korban merupakan pengemudi dan penumpang Toyota Camry.
"TKP Jalan Tol KM 315+200 A. Desa Petanjungan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang," ucap Iqbal.
Syabda dan sang ibu meninggal dunia, sang ayah kritis, sementara adik dan kakak pemain pelatnas Cipayung itu mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
Syabda meninggal di usia 21 tahun. Syabda merupakan atlet kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001, dan penghuni tingkat utama Pelatnas Cipayung PBSI.
Nama Syabda meroket setelah membawa Indonesia menang atas Korea Selatan 3-2 pada babak grup Thomas Cup 2022. Ranking BWF tertinggi Syabda adalah 87 dunia. Prestasi atlet PB Djarum itu adalah menang di ajang Lithuanian International 2022, Malaysia International 2022, dan Iran Fajr International 2023.
(har)