Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyinggung soal sanksi FIFA setelah drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali batal digelar.
Arya mengungkapkan Indonesia pernah punya cerita kelam ketika disanksi FIFA tahun 2015. Oleh karena itu, ia memastikan PSSI akan berusaha sekuat tenaga agar Indonesia tidak dikucilkan FIFA dari sepak bola dunia.
"Yang pasti semua opsi akan dibawa oleh pak Erick Thohir [Ketua umum PSSI] utuk diplomasi, bagaimana selamatkan kita, Piala Dunia U-20. Semua cara akan dipakai dan selamatkan Indonesia dari sanksi, dikucilkan FIFA," ujar Arya dalam jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu tahun 2015 kita pernah di-banned juga. Pernah kita alami itu. Jadi bukan suatu yang baru terjadi. Jadi belum lama. Kita gak mau itu terjadi lagi yang bisa membuat di samping kita gak bisa ikut pertandingan internasional, juga ke dalam liga kita terdaftar dan diakui oleh FIFA, dengan sendirinya liga ini juga gak ada lagi. Itu fakta yang bisa kita alami. Ranking kita jatuh di FIFA juga karena di banned."
Arya juga menegaskan keputusan FIFA membatalkan drawing di Bali menjadi bukti dari ketidakmampuan dari Indonesia. Ini lantaran Indonesia sudah menandatangani goverment guarantee yang artinya menggaransi kesiapan penyelenggaraan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Kita yang mengajukan jadi tuan rumah dan sudah ada namanya kita akan melakukan penyelenggaraan dengan baik dan menjaga peserta dengan baik saat mengajukan," kata Arya.
"Saat nggak bisa ini, kita melanggar sendiri apa yang sudah disepakati oleh FIFA. Jadi pada saat pengajuan, kita menyepakati semuanya," ia melanjutkan.
Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA ini terjadi kurang dari dua bulan jelang penyelenggaraan. Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni mendatang.
(abs/jal)