Pecco Bagnaia menjalani pekan yang tak menyenangkan di MotoGP Argentina. Ia pun bertekad untuk bisa bangkit di MotoGP Amerika Serikat.
Bagnaia mengalami sejumlah kendala di MotoGP Argentina. Salah satunya adalah ia menderita demam pada Jumat (31/3), saat latihan bebas untuk MotoGP Argentina siap digelar.
Dalam kondisi tak 100 persen, Bagnaia mampu finis di posisi keenam di Sprint Race dan start di baris depan pada balapan MotoGP Argentina. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak mampu dimanfaatkan Bagnaia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagnaia bisa bersaing di rombongan depan dan sudah berada di urutan kedua memasuki paruh akhir balapan. Namun ia mengalami kecelakaan dan membuang 20 poin yang semestinya sudah berada di tangan.
"Dalam pekan yang sulit: demam di hari Jumat, cuaca yang sulit ditebak pada Sabtu, dan start di posisi depan."
"Saat balapan, saya bisa di posisi kedua pada kondisi yang biasanya saya tidak cepat. Hal ini yang makin membuat saya merasa jengkel," tutur Bagnaia dikutip dari AS.
Dengan hanya meraih empat poin dari sprint race, Bagnaia pun harus rela posisinya di puncak klasemen MotoGP digusur oleh Marco Bezzecchi. Bagnaia mengoleksi 41 poin, tertinggal sembilan angka dari Bezzecchi.
Bagnaia pun bertekad untuk segera melupakan kegagalan di Argentina dan fokus pada balapan MotoGP Amerika dua pekan mendatang.
"Sungguh pekan yang rumit namun di saat balapan kami bisa tampil kompetitif dan bertarung memperebutkan podium. Saya tentu akan senang bisa finis di posisi kedua namun saya kecelakaan."
"Saya minta maaf pada tim yang sudah melakukan pekerjaan luar biasa sepanjang pekan. Kini fokus saya sudah tertuju pada Austin, tempat ketika kami akan berusaha melakukan penebusan," tutur pembalap asal Italia tersebut.