Ketua PSSI Erick Thohir mengaku kurang tidur karena mengurus Piala Dunia U-20 2023. Upaya maksimal sudah dilakukan namun turnamen junior level dunia itu batal terlaksana.
FIFA memutuskan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dinamika yang terjadi di Indonesia menjadi pertimbangan FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
"Saya kurang tidur. Tentu orang yang mencintai sepak bola punya perasaan yang sama. Saya berusaha semaksimal mungkin, bolak-balik untuk memastikan event ini bisa terlaksana," kata Erick di Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan, kepastian Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 merupakan pelajaran untuk banyak pihak. Di saat yang sama, ia mengaku keputusan FIFA mencoret Indonesia merupakan sebuah kenyataan pahit.
"Dukungan Pak Presiden sudah maksimal, ini pelajaran untuk bangsa kita, pelajaran untuk menjadi bangsa yang lebih besar lagi. Kemarin Pak Presiden datang ke latihan dan tim U-20 dibubarkan. Dengan berat hati tim harus dibubarkan, ini adalah kenyataan pahit yang harus kita alami," ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo juga sempat menyampaikan keluhannya terkait Piala Dunia U-20 2023. Ia mengaku pusing selama dua pekan mengurus sepak bola di Indonesia.
Jokowi bercerita telah berjuang memperebutkan tuan rumah Piala Dunia U-20 melawan puluhan negara. Persiapan pun sudah dilakukan selama tiga tahun.
"Yang urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing bener. Karena apa pun itu sulitnya sangat sulit sekali jadi tuan rumah itu," kata Jokowi di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
"Tapi ya memang sudah kehendak Allah. Kita terima sebagai sebuah pelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi," ujarnya.
(ikw/jun)