Gibran Sebut Persis vs Persebaya Tak Bisa di Stadion Manahan
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan laga Persis melawan Persebaya 8 April 2023 batal digelar di Stadion Manahan Solo. Pasalnya, Stadion Manahan Solo belum siap pakai.
Markas Persis tersebut dilaporkan masih dalam tahap pengerjaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Gibran sebelumnya mengatakan Presiden Persebaya Azrul Ananda sempat meminta agar Stadion Manahan bisa digunakan untuk laga Persis vs Persebaya.
Gibran pun telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait penggunaan stadion tersebut.
"Belum dapat izin. Piye meneh [mau bagaimana lagi]," kata Gibran.
Sejak tahun 2019, Stadion Manahan mengalami renovasi besar-besaran untuk persiapan venue Piala Dunia U-20 2023.
Pengerjaan fisik di stadion tersebut nyaris selesai saat Indonesia dipastikan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Hanya tersisa penyulaman (stitching) rumput sintetis di lapangan yang belum dikerjakan. Penyulaman belum dikerjakan karena mesin sulam rumput baru dijadwalkan tanggal 12 April 2023 mendatang.
"Enggak bisa [digunakan untuk pertandingan]. Stitching-nya sudah dijadwalkan," kata Gibran.
Selain melawan Persebaya, Persis juga berencana menggelar laga melawan Persik Kediri pada 13 April di Stadion Manahan.
Namun, Gibran kini juga tidak yakin pertandingan tersebut bisa digelar di Stadion Manahan.
"Mbuh iki [belum tahu nanti]. Pengene [pengennya] sih di Manahan. Tapi ini kan harus sesuai kontrak semua ya," kata Gibran.
Meski batal menjamu peserta Piala Dunia U-20, Gibran memastikan pengerjaan di Stadion Manahan akan tetap dilanjutkan.
"Kita menghormati kontrak ya. Jadi meski Piala Dunia dibatalkan tapi kontak kerja renovasinya tetap jalan ya," kata Gibran.
Bos Persis Solo, Kevin Nugroho sebelumnya juga mengungkapkan pihaknya menginginkan agar dua laga Persis terakhir di musim ini bisa digelar di kandang. Setelah melawan Persebaya, Persis masih akan bertanding melawan Persik Kediri.
"Tadi baru saja ngobrol sama Mas Gibran bagaimana caranya dua laga terakhir bisa di Manahan. Mudah-mudahan bisa," kata Kevin, Kamis (30/3).
Persis Solo sendiri terpaksa meninggalkan kandangnya awal tahun ini sejak Stadion Manahan diplot menjadi venue Piala Dunia U-20. Sesuai permintaan FIFA, seluruh venue harus steril dari segala aktivitas enam bulan sebelum Piala Dunia U-20 dimulai.
Kevin mengaku klubnya rugi besar karena harus memindahkan kandang dari Stadion Manahan ke Maguwoharjo, Sleman, DIY.
Sedikitnya ada 12 pertandingan yang diikuti Persis selama bermarkas di Maguwoharjo. Selain merugi secara finansial, pertandingan di luar home base dirasa sangat berdampak kepada performa tim Samber Nyawa.
"Secara ekonomi pasti ada cost tambahan. Apalagi kemarin enggak ada penonton ya pasti rugi," kata Kevin.
"Beda lah main di Manahan sama enggak. Pasti beda," ucap Kevin menambahkan.