Pengamat: PSSI Wajib Fokus Potensi Sanksi, Jangan Piala Dunia U-17
Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menyebut PSSI perlu fokus kepada potensi sanksi FIFA buntut Piala Dunia U-20 2023 batal. Setelah itu baru bisa menatap kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Peru resmi batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 karena dianggap tidak bisa memenuhi komitmen ihwal infrastruktur penyelenggaraan. Kesempatan Indonesia menggelar turnamen yang digelar pada November-Desember mendatang itu pun terbuka.
Saat ini Ketua PSSI Erick Thohir bakal kembali bertemu perwakilan FIFA. Pertemuan itu diyakini membahas potensi sanksi dan melobi agar Indonesia tak dijatuhi sanksi berat. Dalam pandangan Kusnaeni, sebaiknya obrolan soal tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 tak dijadikan prioritas.
"Kalau proposal [pengajuan tuan rumah Piala Dunia U-17] sepertinya belum karena kita baru tahu Peru dicabut kemarin. Pak Erick ke Paris fokusnya untuk meyakinkan FIFA agar tidak memberi sanksi berat bagi Indonesia. Itu dulu prioritasnya," ucap Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.
Meski peluang menggelar ajang level dunia kembali terbuka, Kusnaeni mengingatkan PSSI agar tetap konsentrasi kepada potensi sanksi yang mungkin dibebankan oleh FIFA.
"Persoalannya kita tidak mengajukan diri sejak awal sehingga peluang itu mungkin akan diberikan kepada yang mengajukan diri selain Peru [di awal bidding]. Kita situasinya sedang dieksaminasi oleh FIFA buntut kejadian tuan rumah kemarin. Kalau pun jadi tuan rumah itu akan luar biasa dan tergantung kemampuan kita melobi FIFA," kata Kusnaeni.
Menurut Kusnaeni langkah Argentina menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 tidak bisa begitu saja ditiru oleh PSSI. Sebab Argentina tidak berada dalam situasi yang sama dengan Indonesia.
"Lobi untuk memastikan posisi kita dan mengambil kesempatan mengajukan diri. Kalau kemarin di U20 posisi Argentina kan tidak seperti kita. Jadi bisa langsung mengajukan diri sebagai kandidat. Apalagi mereka punya modal juara dunia."
"Kalau kita posisinya berbeda. Presiden FIFA sudah bilang soal sanksi akan dibahas artinya kita masih dapat potensi sanksi. Kalau kita kena sanksi terus ditunjuk sebagai tuan rumah kan agak aneh juga. Jadi selesaikan dulu urusan sanksi baru amankan status tuan rumah," ujarnya.
(ptr/ptr)