Ketua National Olympics Committee (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari meminta semua pihak menahan diri terkait isu menolak Israel di World Beach Games 2023 yang digelar di Bali pada 5-12 Agustus mendatang.
Penolakan kepada kontingen Israel di World Beach Games 2023 itu kembali datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster.
Koster yang berpegang pada Peraturan Luar Negeri nomor 3 tahun 2019, tidak ingin ada bendera dan lagu kebangsaan Israel di Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum penolakan terhadap Israel di World Beach Games 2023, Wayan Koster dan sejumlah pihak juga menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Gelombang penolakan tersebut berimbas pada pembatalan drawing hingga akhirnya pencabutan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA.
Tidak ingin World Beach Games 2023 bernasib serupa dengan Piala Dunia U-20 2023, Raja Sapta Oktohari menekankan olahraga menjadi aspirasi bagi dunia internasional.
"Olahraga ini harus netral. Olahraga ini sebagai alat pemersatu bisa menjadi media komunikasi yg positif bukan yang negatif. Olahraga ini bisa jadi materi kita menyampaikan aspirasi dan berdiplomasi dengan dunia internasional," kata Raja Sapta di Jakarta, Kamis (6/4).
"Kalau seperti hari ini, nanti internasional akan melihat satu sifat yang sebetulnya bukan sifat kita. Kita harus bertanggung jawab dalam menunjukkan sikap kita, apalagi kita sudah menandatangani perjanjian-perjanjian internasional," ucap Okto menambahkan.
Demi menghindari sanksi lain seperti yang akan dijatuhkan FIFA kepada PSSI dan sepak bola Indonesia usai batal gelar Piala Dunia U-20, NOC Indonesia meminta seluruh pihak menahan diri.
"Kami mohon kepada semua pihak agar bisa menahan diri. Kami mengajak semua stakeholder untuk duduk sama-sama mencarikan solusi yang terbaik untuk olahraga Indonesia. Hentikan kegaduhan," kata Okto.
(ikw/har)