Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni menilai kontrak Shin Tae Yong di Timnas Indonesia layak diperpanjang PSSI, tetapi dengan syarat.
Kontrak Shin menjadi isu hangat setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut ingin bertemu Shin untuk membahas hal tersebut. Erick menegaskan ingin meminta sesuatu yang lebih.
Adapun kontrak Shin akan kedaluwarsa pada Desember 2023. Pelatih asal Korea Selatan tersebut dikontrak pada Desember 2019 dengan target utama menangani tim yang akan tampil di Piala Dunia U-20.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat Piala Dunia U-20 gagal berlangsung di Indonesia, tugas utama Shin sudah selesai. Karenanya pula mengukur kinerja Shin selama tiga tahun terakhir tak mudah.
"Kalau menurut saya agak sulit untuk mengukur Shin karena target utamanya tidak ada. Dulu dia dikontrak untuk apa? Kan untuk Piala Dunia U-20. Ini Piala Dunia-nya ga jadi," kata Kusnaeni.
"Tiga tahun Shin mempersiapkan tim untuk Piala Dunia U-20. Begitu dua bulan menjelang kejuaraan malah batal. Jadinya susah menilai kinerja Shin berdasarkan indikator kinerja utama," ucapnya.
Karenanya indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja Shin adalah Timnas Indonesia dan U-23. Menurut Kusnaeni ada dua indikator yang bisa dipakai, trofi dan peringkat FIFA.
"Kalau kita menilainya berdasarkan prestasi, memang belum ada. Kalau mau juara di mana lagi kalau bukan di AFF dan Shin Tae Yong belum. Tapi bisa diukur indikator lain, peringkat FIFA," ujarnya.
"Menurut saya, kalau kita jujur, kita fair, dengan tidak adanya piala dunia mau ga mau kita menggunakan indikator timnas senior dan itu hasilnya tak bisa dimungkiri cukup baik," kata Kusnaeni.
Kendati demikian lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini tak otomatis mendorong kontrak Shin diperpanjang PSSI. Baginya ada faktor lain yang harus dipertimbangkan.
Faktor itu adalah target. Jika PSSI memberi target tinggi seperti Asian Games atau Olimpiade, dinilai tepat, tetapi kalau cuma Piala AFF lebih baik diberikan ke pelatih lainnya.
"Mengontrak pelatih itu sesuai kebutuhan. Apa yang dikejar? Targetnya itu apa? Anggarannya cukup ga untuk target itu? Kalau cuma AFF misalnya, bisa saja untuk pelatih lain," katanya.
"Kalau soal diperpanjang setahun, dua tahun, sebulan atau seminggu, tergantung kesepakatan. Kalau Shin mau, ya bisa saja. Masalahnya Shin mau tidak dikontrak sebulan?" ujar Kusnaeni.
Dalam analisis Kusnaeni, Olimpiade 2024 pantas menjadi sorotan PSSI. Kualifikasi untuk bisa tampil di ajang ini minimal Indonesia U-23 harus masuk tiga besar Piala Asia U-23 2024.
Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung di Qatar pada 10-28 Januari 2024. Adapun kualifikasi ajang ini akan berlangsung pada 4-12 September lewat Pra Piala Asia U-23 2024.
(abs/jun)