Bagnaia Dikritik Jago karena Ducati, Ikut Seret Rossi

Pecco Bagnaia tak mau terlalu ambil pusing soal kritikan terhadap dirinya yang dianggap bisa jago di lintasan MotoGP lantaran motor Ducati.

Sejak bergabung dengan pabrikan Ducati, Bagnaia melesat jadi pembalap papan atas MotoGP. Ia jadi runner up MotoGP 2021 dan sukses menyabet gelar juara dunia MotoGP 2022.

Seiring performa apik Bagnaia, keraguan juga ikut muncul di dalamnya. Bagnaia dianggap bisa bersaing di baris depan lantaran didukung oleh kemampuan motor Ducati yang memang mumpuni.

Bagnaia tak banyak ambil pusing terkait hal tersebut. Bagi Bagnaia, pembicaraan macam itu adalah hal yang biasa terjadi di dunia balap. Bagnaia bahkan menyebut Valentino Rossi dan Marc Marquez sebagai contoh.

"Ketika Valentino Rossi menang bersama honda, semua berkata bahwa dia hanya bisa menang karena dia bersama Honda."

"Ketika Marc Marquez hanya bisa menang bersama Honda, hal yang sama selalu terjadi seperti itu," kata Bagnaia dikutip dari Crash.

Bagnaia menyatakan bahwa seberapa keras ia menunjukkan kemampuan di lintasan balap, hal itu tidak akan bisa memuaskan seluruh orang.

"Saya rasa normal bahwa kita tidak bisa disukai oleh semua orang. Saya tentu tidak bisa digemari setiap orang. Itulah yang terjadi."

"Seseorang bisa disukai 90 persen publik dan dia ikut gembira dengan hal itu. Namun ada bagian 10 persen yang ada di sisi sebaliknya, yang akan membicarakan sisi buruk," ucap Bagnaia.

Karena itu Bagnaia juga tidak akan ambil pusing dengan segala komentar miring soal penampilannya di MotoGP.

"Tentu saja ketika saya membaca komentar, mendengarkan podcast dan seseorang membicarakan hal buruk tentang saya, saya akan merasa terluka."

"Namun saya kemudian berpikir bahwa hal paling penting adalah menang, hanya itulah yang akan tertinggal dalam sejarah kejuaraan dunia dan bukan kata-kata [buruk] yang telah diucapkan," ungkap Bagnaia.