Jakarta, CNN Indonesia --
Pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-22 kontra Lebanon U-23, Jumat (14/4) bisa menjadi pesan perang kepada kontestan SEA Games 2023.
Pada era digital seperti saat ini, pertandingan uji coba bukan hanya sarana tunggal mematangkan skuad. Pertandingan latih tanding kini sudah menjadi media psywar kepada calon-calon lawan.
Laga uji coba yang disiarkan secara langsung, yang artinya bisa diakses calon lawan secara terbuka, adalah pesan perang. Lewat laga tersebut sinyal tanda bahaya atau sebaliknya dikirim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya tim pelatih Grup A SEA Games 2023, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste, tim pelatih Grup B seperti Vietnam dan Thailand niscaya juga memerhatikan.
Hal sama bakal dilakukan tim pelatih Indonesia, dengan mencari video rekaman uji coba kontestan SEA Games 2023. Dalam istilah perang, ini disebut masa tenang bergelimang genderang perang.
Pemilihan Lebanon sebagai lawan, pun bukan tanpa pertimbangan matang. Ini bukan suatu kebetulan. Bukan hanya soal Lebanon mau dan siap datang ke Jakarta, tetapi juga soal kebutuhan.
Sekilas, Lebanon bukan lawan setara Indonesia U-22. Tesis ini bisa digali dari performa Lebanon U-23 dan U-20 pada 2022. Kiprah tim usia muda Lebanon jauh dari mengagumkan.
Pada 2022 The Young Cedars tampil di WAFF U-23 dengan hasil minor tak lolos babak grup. Adapun Lebanon U-20 tak berkutik saat tampil di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Dari 23 pemain Lebanon U-23 yang dibawa ke Jakarta untuk melawan Indonesia U-22, sebagian di antaranya adalah pemain yang tampil di WAFF U-23 2022 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Sedangkan skuad Indonesia U-22 adalah pemain-pemain yang sudah dipersiapkan tampil di Piala Dunia U-20 baik pada 2020 maupun 2022. Ini membuat kualitas pemain cukup menjanjikan.
Namun skuad menjanjikan Garuda Muda tak akan bisa menebus dahaga gelar emas SEA Games jika salah strategi. Di sinilah peran kunci Indra Sjafri dan tim pelatihnya akan sangat bertuah.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Indra Sjafri hingga kini belum menetapkan daftar 20 pemain Timnas Indonesia U-22 yang akan tampil di SEA Games 2023. Sampai saat ini Indra masih melakukan seleksi.
Laga uji coba melawan Lebanon akan dijadikan sarana mencari komposisi ideal. Karenanya pula semua pemain kemungkinan akan diberikan jam terbang dalam dua pertemuan yang direncanakan.
Untuk posisi penjaga gawang, saat ini ada empat pemain, yakni Ernando Ari, Adi Satryo, Satrio Azhar, dan Daffa Fasya. Dari keempatnya hanya dua yang bakal dipilih.
Ernando sepertinya punya potensi pilihan utama Indra. Ini karena Ernando paling kenyang pengalaman dan performanya stabil bersama Persebaya. Ernando juga sudah bergabung ke pelatihan nasional.
Untuk posisi pertahanan, sulit untuk tidak memasang Rizky Ridho dan Alfeandra Dewangga, terutama nama pertama. Untuk duet Ridho, Akbar Arjunsyah dan Komang Teguh juga berpeluang.
Namun nama kedua pemain akan terancam jika Elkan Baggott dilepas Gillingham FC dan Muhammad Ferarri sudah bergabung. Ferarri bisa jadi pilihan Indra karena dapat main di multiposisi.
Posisi bek sayap kanan Bagas Kaffa bersaing dengan Rio Fahmi. Untuk bek sayap kiri ada Bahril Fahreza dan Haykal Alhafiz yang jadi pilihan sebelum Pratama Arhan bergabung.
Untuk tiga gelandang, ada kans Beckham Putra, David Maulana, dan Kanu Helmiawan yang dimainkan. Kendati demikian Ananda Rehan, Taufany Muslihudin, dan Rifky Dwi Septiawan juga berpeluang.
Komposisi lini tengah bisa semakin garang jika Marselino Ferdinan dan Dony Tri bergabung. Marselino kemungkinan langsung bergabung ke Kamboja dan Dony masih di Persija.
Terakhir trisula lini depan bisa diberikan ke Hokky Caraka, Irfan Jauhari, dan Titan Agung. Kendati demikian Ronaldo Kwateh, Jeam Kelly Sroyer dan Andy Harjito juga berpeluang.
Lini depan Timnas Indonesia U-22 bakal makin mentereng jika nanti Ramadhan Sananta dan Witan Sulaeman bergabung. Lewat uji coba lawan Lebanon komposisi ideal dicari Indra.
[Gambas:Video CNN]