Kabar duka menghampiri olahraga Indonesia seiring kepergian atlet para tenis meja, David Jacobs.
Pria berusia 45 tahun itu meninggal dunia pada Jumat (28/4). David pergi setelah mengukir prestasi dengan level dunia.
David pernah jadi bagian timnas tenis meja Indonesia dari tahun 2000-2009. Selama bergabung di timnas, ia banyak tampil di nomor ganda putra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David pernah meraih medali perak dan perunggu di pentas SEA Games. Ia juga pernah jadi juara di SEATTA (Asia Tenggara) 2022 bersama Yon Mardiono.
David lantas memutuskan mundur dari timnas tenis meja Indonesia pada 2009. Lalu tahun 2010 ia beralih jadi atlet para tenis meja demi mewujudkan mimpi bermain di Olimpiade (Paralimpiade).
Pria kelahiran Makassar ini tampil membela Indonesia di Asian Para Games 2010 di Guangzhou, China. Medali perunggu diraihnya sekaligus jadi medali pertama bagi Indonesai di cabang tenis meja dan level Asian Para Games.
David lantas membuat sejarah di Paralimpiade London 2012. Ia berhasil meraih medali perunggu sekaligus medali pertama Indonesia di Paralimpiade dalam semua cabang olahraga.
Prestasi itu sukses ia ulangi di Paralimpiade 2020 Tokyo. David meraih medali perunggu keduanya dalam pesta olahraga atlet-atlet disabilitas kelas dunia ini.
Kepergian David Jacobs diketahui dari informasi yang dibagikan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia pada Jumat pagi WIB.
"Selamat jalan pahlawan olahraga Indonesia. Duka kami yang begitu mendalam atas kepergian olahragawan para tenis meja Dian David Michael Jacobs," tulis NPC Indonesia di akun Instagram mereka.
Selamat jalan, David Jacobs!