Firma audit Ernst & Young masih melakukan audit keuangan PSSI dengan menginvestigasi catatan sejak kepengurusan 2017 hingga saat ini.
Dalam hal ini, catatan keuangan yang diperiksa dimulai dari era Edy Rahmayadi, Joko Driyono, Iwan Budiyanto, Mochamad Iriawan, hingga Erick Thohir.
Ernst & Young memulai pemeriksaan pada akhir April lalu dengan meninjau pembukuan badan sepak bola nasional. Hal itu dilakukan untuk menjadikan PSSI sebagai organisasi yang terbuka, transparan, dan akuntabel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses awal audit masih on going berdasarkan MoU [Memorandum of Understanding] penjajakan antara PSSI dan Ernst & Young. Informasi awal yang bisa kami berikan, dari internal review PSSI, ada tiga periode yang akan diaudit. Periode 2017-2019, lalu 2019-2023, dan periode di kepengurusan Pak Erick Thohir, yang baru berjalan tiga bulan" kata anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga dikutip dari situs PSSI, Selasa (9/5).
Arya menambahkan berdasarkan proses awal audit internal di dua periode yakni 2017-2019 dan 2019-2023, terdapat tantangan dalam beberapa hal yang diperiksa, mulai dari pembukuan, pengumpulan data pemasukan dan pengeluaran secara terperinci.
"Dari internal review kami, di periode 2017-2019, tidak tercatat sama sekali pembukuannya, sehingga PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari e-mail bagian keuangan di periode tersebut. Ada beberapa data fisik, namun tidak jelas. Misalnya, ada pengeluaran cek, namun tidak ada perinciannya," ujar dia.
Ia juga menyebut pihak auditor mengalami tantangan selama proses pemeriksaan. Pasalnya, pada kepengurusan periode 2019-2023 dicatat dengan sistem akuntansi manual.
"Tahun 2019-2023, sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual, dan tidak menggunakan sistem akuntansi apapun. Itu dulu yang bisa kami sampaikan karena prosesnya lagi dijalankan firma audit tersebut," ucap Arya.
Di tahun kepengurusan yang baru, PSSI berencana akan menggunakan sistem akuntasi yang benar dan valid. Hal ini sesuai dengan masukan firma audit Ernst & Young dan arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang ingin melakukan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia.