Indonesia vs Thailand: Bukti Serangan Balik Thailand Berbahaya

Serangan balik Thailand merupakan salah satu yang wajib diwaspadai Timnas Indonesia U-22 pada final SEA Games 2023 di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Selasa (16/5).

Dari total 13 gol yang dicetak Thailand hingga semifinal SEA Games 2023, tim Gajah Perang mencetak lima gol yang berawal dari serangan balik.

Malaysia, Laos, Vietnam di fase grup, dan Myanmar di babak semifinal, sudah merasakan serangan balik berbahaya Thailand selama SEA Games 2023.

Sisanya Thailand mencetak gol melalui dua kali sundulan, satu gol tendangan jarak jauh, dua kali umpan satu-dua, dan tiga kali umpan terobosan yang sangat berbahaya dari tengah lapangan.

Jika melihat gol-gol yang dicetak Thailand, tim asuhan Issara Sritaro itu juga terlihat sangat tenang ketika menguasai bola di kotak penalti tim lawan.

Mereka tidak terburu-buru melakukan tembakan. Para pemain Thailand lebih gemar melakukan umpan-umpan pendek dan cut back untuk mencetak gol.

Lalu bagaimana Thailand kebobolan?

Dari lima pertandingan yang sudah dilalui timnas Thailand U-22 di SEA Games 2023, mereka baru kebobolan tiga gol. Dua gol kebobolan tercipta melalui open play kemelut di dalam kotak penalti, sementara satu gol lainnya tercipta melalui tendangan penalti.

Hal itu menunjukkan Thailand punya lini pertahanan yang cukup kuat. Mereka hanya beberapa kali kecolongan kemelut di dalam kotak penalti sendiri.

Data-data tersebut tentunya sudah diketahui tim pelatih Timnas Indonesia U-22 jelang laga melawan Thailand di final SEA Games 2023.

Sebelumnya pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengaku pihaknya menghabiskan waktu tiga jam untuk menganalisa kekuatan dan kekurangan Thailand.

"Saya dan tim analisa performa sudah menilai dan me-record semua pertandingan mereka dan tadi jam 8-11 kita sudah menganalisa semua pertandingan mereka, apa kekurangan dan kelebihan mereka dan bagaimana cara merespons mereka. Silakan ditunggu besok [Selasa]. Mudah-mudahan rencana atau respons kita pas untuk menghadapi mereka," ujar Indra Sjafri.

[Gambas:Video CNN]