Jose Mourinho mendapatkan kecaman karena taktik yang digunakan setelah membawa AS Roma lolos ke final Liga Europa.
Roma berhasil menahan imbang Bayer Leverkusen tanpa gol pada leg kedua semifinal Liga Europa. Hasil itu sudah cukup membawa I Lupi ke final karena menang 1-0 atas Leverkusen di leg pertama.
Roma meraih hasil imbang 0-0 di Bay Arena tanpa melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran. Tuan rumah juga dibuat frustrasi dengan taktik membuang-buang waktu yang dilakukan pemain Roma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain Leverkusen, Kerem Demirbay pun melontarkan kritik kepada Mourinho setelah pertandingan.
"Sayang sekali di semifinal dengan level setinggi ini, jenis permainan seperti ini yang harus dihargai," ujar Demirbay kepada RTL dilansir dari Metro.
"Mereka membuatnya segalanya menjadi sangat buruk," ia melanjutkan.
Di sisi lain, Mourinho punya alasan tersendiri tidak melakukan selebrasi saat membawa Roma ke final. Juru racik formasi asal Portugal itu merasa tidak enak melakukan perayaan di depan pelatih Leverkusen, Xabi Alonso yang pernah bekerja sama dengannya.
Mourinho dan Alonso pernah bersama-sama di Real Madrid. Ketika itu, Alonso merupakan pilar di lini tengah Los Merengues.
"Saya tidak suka melakukan selebrasi di depan dia dan orang yang melakukan pekerjaan luar biasa di luar sana. Xabi adalah salah satu bagian dari saya juga. Itu sebabnya saya kesulitan [untuk selebrasi]," ucapnya.
Tim asuhan Jose Mourinho akan bertemu dengan Sevilla pada laga final Liga Europa di Puskas Arena, 31 Mei mendatang.