Erick Thohir: Tiket Argentina Bisa Lebih Booming dari Coldplay

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memprediksi penjualan tiket Timnas Indonesia vs Argentina bakal lebih booming daripada tiket konser band Coldplay.

Duel Indonesia vs Argentina di FIFA Matchday akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 19 Juni mendatang. Animo masyarakat diperkirakan membludak demi menyaksikan tim juara Piala Dunia 2022.

"Yang pasti kalau soal tiket, kok saya yakin akan lebih booming dari Coldplay," kata Erick saat konferensi pers di area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/5).

"Kemarin saya cuma lihat lihat di sosial media, bukan saya yang bicara ya, katanya kalau Coldplay beberapa tahun bisa datang lagi. Tapi kalau timnas Argentina ke Indonesia, belum tentu 20-30 tahun sekali datang, belum tentu," sambungnya.

Sebelumnya, penjualan tiket konser Coldplay jadi fenomena baru di Indonesia. Seluruh tiket telah terjual habis dalam waktu sangat singkat melalui penjualan di situs resmi pada 17-19 Mei pekan lalu.

Erick yakin, penjualan tiket Indonesia vs Argentina bakal lebih heboh dari Coldplay. Laga menghadapi tim juara Piala Dunia dinilai bisa mendongkrak mental pemain Indonesia yang sedang menanjak usai menjuarai SEA Games 2023.

"Artinya ini pertandingan bersejarah, buat Argentina, buat Indonesia, dan tentu buat generasi muda pesepakbola Indonesia. Sudah diajak main sepak bola lawan Argentina, mentalnya masih di bawah atau sudah di atas. Ini mental yang dibangun.

Pria yang menjabat Menteri BUMN itu juga meminta masyarakat jangan menghiraukan biaya besar untuk mendatangkan Argentina. Terpenting baginya adalah mendongkrak mental pemain yang tak bisa dinilai dengan uang.

"Tentu kita jangan hiruk-pikuk soal berapa Argentina dibayar, emang tidak percaya sama PSSI. Kesannya PSSI itu miskin, ini [PSSI] bukan kaleng-kaleng. Intinya jangan bicara soal uang."

"Kalian yakin kita sedang membangun PSSI yang transparan. Kita yakini ini bukan hanya soal komersial, tapi juga pembangunan mental, jadi harganya tidak ternilai uang," tutur Erick.

[Gambas:Video CNN]