Legenda Liverpool Jamie Carragher marah-marah melalui media sosial setelah klub-klub Arab Saudi merekrut banyak bintang sepak bola Eropa.
Setelah Cristiano Ronaldo bergabung dengan Al Nassr di Saudi Pro League musim lalu, klub-klub Arab Saudi bergerak melakukan perekrutan pemain bintang. Al Ittihad sudah resmi merekrut Karim Benzema dan N'Golo Kante.
Sementara Al Hilal sukses mendapatkan gelandang Portugal, Ruben Neves, dari Wolverhampton Wanderers. Al Hilal disebut masih mengincar Bernardo Silva dan Kalidou Koulibaly.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perekrutan besar-besar yang dilakukan klub Saudi membuat Carragher murka. Mantan pemain timnas Inggris itu tidak setuju jika pemain-pemain Premier League yang sedang berada di masa emas pindah ke Arab Saudi.
"Bernardo Silva [28 tahun] sedang dalam puncak performa dan salah satu pemain terbaik di Eropa dalam lima tahun terakhir," tulis Carragher dikutip dari Daily Mirror.
"Saya tidak khawatir jika Liga Arab Saudi mengambil pemain 30 tahun ke atas. Sedikit mengkhawatirkan pemain di bawah elit [Ruben Neves], tetapi jika ini terjadi, rasanya seperti pengubah permainan," tulis Carragher.
Carragher kemudian meminta pihak Premier League dan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) bertindak.
"Arab Saudi sudah mengambil alih golf, pertarungan besar tinju, dan sekarang mereka ingin mengambil alih sepak bola. Sports washing ini harus segera dihentikan," tulis Carragher.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin sebelumnya sudah mengkritik keputusan klub-klub Arab Saudi. Ceferin menyebut Arab Saudi bisa mengulangi kesalahan Liga Super China ketika banyak mendatangkan pemain bintang.
"Saya pikir itu kesalahan utama untuk sepak bola Arab Saudi. Mereka harusnya berinvestasi di akademi, mereka harus mendatangkan pelatih, dan mereka harus mengembangkan pemain mereka sendiri," ucap Ceferin.
"Sistem membeli pemain yang kariernya hampir berakhir bukanlah sistem untuk mengembangkan sepak bola. Itu adalah kesalahan serupa di China ketika mereka semua membawa pemain yang berada di akhir karier mereka," tutur Ceferin.
(har)