Kounde Marah Lihat Insiden Remaja 17 Tahun Mati Ditembak Polisi

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jun 2023 12:51 WIB
Jules Kounde marah lihat insiden penembakan di Paris. (REUTERS/LEE SMITH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bek Barcelona Jules Kounde marah dengan peristiwa penembakan polisi terhadap remaja 17 tahun hingga meninggal dunia di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, Selasa (27/6).

Seorang remaja 17 tahun bernama Nael ditembak hingga meninggal dunia oleh dua orang polisi. Kedua polisi itu menembak Nael setelah setelah sang remaja melakukan pelanggaran lalu lintas dan sempat melarikan diri.

Peristiwa itu membuat Kounde kesal. Bek timnas Prancis itu menyebut kepolisian Prancis kembali melakukan blunder.

"Seorang pemuda 17 tahun ditembak mati dari jarak dekat oleh petugas polisi karena menolak untuk mematuhi pemeriksaan. Ini adalah realitas situasi yang ada dan ini dramatis," tulis Kounde melalui Twitter.

Kounde kemudian menyoroti media-media di Prancis yang seolah-olah menyudutkan Nael sebagai pelaku kejahatan besar. Bek 24 tahun itu juga menganggap media-media Prancis lebih membela pihak polisi.

"Seolah-olah kesalahan polisi terbaru ini tidak cukup, saluran berita yang terus-menerus membuat masalah besar. Seakan terputus dari kenyataan, 'jurnalis' yang mengajukan 'pertanyaan' dengan tujuan memutarbalikkan fakta, mengkriminalisasi korban dan berusaha mencari keadaan yang meringankan [untuk polisi], di mana hal itu tidak ada," tulis Kounde.

"Sebuah metode setua dunia untuk menyembunyikan masalah sebenarnya. Bagaimana jika kita mematikan TV sejenak untuk mencari tahu apa yang akan terjadi?" sambung Kounde.

Inspektorat kepolisian nasional Perancis (IGPN) telah membuka penyelidikan atas kemungkinan pembunuhan yang disengaja, oleh seseorang yang memegang posisi otoritas publik. Penyelidikan terpisah sedang dilakukan oleh polisi regional terhadap aturan mengemudi dan dugaan upaya membunuh seseorang oleh polisi.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan kepada parlemen bahwa kedua petugas polisi sedang diinterogasi dan mengakui bahwa gambar-gambar yang diposting di media sosial "sangat mengejutkan". Dia mendesak masyarakat untuk "menghormati kesedihan keluarga dan praduga tak bersalah polisi".

(har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK